Suara.com - Aksi mogok berjualan yang dilakukan para pedagang daging sapi se-Jabodetabek beberapa waktu lalu ternyata tak berdampak langsung pada penurunan harga daging sapi. Pasalnya harga daging sapi saat ini masih cukup mahal.
Sarman seorang pedagang daging sapi di Pasar Pondok Labu, Jakarta Selatan mengaku aksi mogok yang dilakukannya tak memberi efek penurunan harga.
"Kemarin ikut demo, kita stoplah jualan beberapa hari, kirain harga jadi turun ternyata enggak," kata Sarman saat ditemui Suara.com dilapak dagangannya, ditulis Rabu (9/3/2022).
Sarman mengaku ikut mogok berjualan karena memang harga daging sapi sudah terlampau tinggi, keluhan ini pun membuat para pedagang daging sapi resah.
"Yah resahlah harganya mahal, dari jagal (rumah potong hewan) sudah mahal. Kami modalnya berapa, kami jual berapa," katanya.
Selama ikut mogok berjualan berhari-hari dirinya mengaku sering ditanyakan konsumen apakah harga daging sapi bisa turun.
"Banyak yang tanya itu, kira-kira bisa turun enggak. Eh udah ikut mogok jualan ternyata engga turun-turun juga itu barang," katanya.
Alhasil kata dia aksi mogok jualan yang dilakukan menjadi tidak ada arti, karena tidak mempengaruhi harga jual yang lebih murah.
"Sia-sialah kami itu ikut demo. Disini ada 6 lapak penjual daging sapi ikut semua demo itu," tambahnya.
Baca Juga: Harga Daging Sapi Lokal di Kota Padang Rp 140 Ribu per Kilogram, Pedagang Mengeluh Penjualan Merosot
Saat ini kata Sarman harga jual daging sapi segar yang ia jajakan dibandrol Rp135 ribu perkilogram, harga ini kata dia relatif mahal karena biasanya hanya Rp120 ribuan perkilogram.
"Naiknya udah segini, kita jual segitu saja, untungnya tipis," kata dia.
"Pemerintah tolonglah kami ini biar harga daging sapi ini bisa turun, jangan kita ini hidup susah terus harus ada solusi. Sudah susah jualan harga mahal, kita mau makan bagaimana," keluh Sarman ke pemerintah.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya