Suara.com - Harga minyak dunia melanjutkan penurunan dari sesi sebelumnya pada Kamis. Mengutip CNBC, Jumat (11/3/2022) harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April 2022 turun USD2,68, atau sekitar 2,5 persen, menjadi USD106,02 per barel di New York Mercantile Exchange.
Sedangkan harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Mei 2022 merosot USD1,81, atau sekitar 1,6 persen, menjadi USD109,33 per barel di London ICE Futures Exchange.
Harga minyak dunia turun setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan bahwa Rusia akan terus memenuhi obligasi kontrak pasokan energi, sehingga untuk sementara waktu pasokan ke pasar minyak mentah global masih terjaga.
Harga minyak dunia sempat meningkat sekitar 6 persen di awal sesi perdagangan setelah Menteri Energi Uni Emirat Arab Suhail al-Mazrouei menyatakan bahwa UEA akan tetap berkomitmen terhadap kesepakatan OPEC untuk meningkatkan produksi hanya mencapai 400.000 barel per hari setiap bulannya.
Pernyataan al-Mazrouei mengoreksi pernyataan Duta Besar UEA untuk Amerika Serikat Yousuf Al Otaiba sebelumnya yang mengindikasikan UEA akan meningkatkan produksi minyak lebih dari kesepakatan.
Rabu, Brent merosot 13 persen setelah Duta Besar UEA untuk Washington mengatakan negaranya akan mendorong Organisasi Negara Eksportir Minyak untuk mempertimbangkan produksi yang lebih tinggi.
Kendati UEA dan Arab Saudi memiliki kapasitas cadangan, sejumlah produsen lain dalam aliansi OPEC Plus berjuang untuk memenuhi target produksi karena minimnya investasi infrastruktur dalam beberapa tahun terakhir.
Amerika Serikat membuat langkah-langkah untuk melonggarkan sanksi terhadap minyak Venezuela dan berupaya menyegel kesepakatan nuklir dengan Teheran, yang dapat mendorong peningkatan pasokan minyak.
Pasar juga mengantisipasi rilis stok lebih lanjut yang dikoordinasikan oleh Badan Energi Internasional dan peningkatan output AS.
Baca Juga: Ini Penyebab Harga Minyak Dunia Anjlok 17 Persen Setelah Naik Gila-gilaan
"Dengan niat baik, koordinasi dan keberuntungan, kejutan pasokan dapat sangat dikurangi tetapi mungkin tidak dinetralisir," kata analis PVM, Tamas Varga.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
Terkini
-
Awas! Lebih dari 3.000 Bus Tak Layak Jalan di Momen Libur Nataru
-
RDMP Kilang Balikpapan Ditargetkan Beroperasi Pertengahan Desember
-
Butuh Waktu 8 Bulan, Bagaimana Proses Pengujian BBM Bobibos?
-
Saham Grup Bakrie dan GOTO Banjir Jual Bersih, BUMI Menjadi Top Seller
-
Emiten Kosmetik MRAT Gaet Restock untuk Digitalisasi Gudang
-
Penggunaan Dompet Digital Makin Luas, Tak Hanya Buat Bayar Makanan dan Belanja
-
Cara Refund Tiket MRT: KMT dan Tiket Digital
-
Harga Minyak Dunia Kembali Mendidih, Gegara Aksi AS Mau Akhir Perang Rusia-Ukraina
-
Riset: Perempuan Berisiko Dua Kali Lebih Besar Kehilangan Pekerjaan Akibat AI
-
GoFood Digitalisasi Ratusan UMKM Kuliner Dalam 5 Menit dengan Aplikasi GoFood Merchant