Suara.com - Harga minyak mentah dunia anjlok 17 persen pada perdagangan hari Rabu. Penurunan ini tercatat yang terbesar sejak awal pandemi hampir dua tahun lalu.
Anjloknya harga minyak ini disebabkan oleh Uni Emirat Arab yang mengatakan anggota OPEC akan mendukung peningkatan produksi ke pasar akibat pasokan yang berkurang imbas sanksi embargo yang diberikan AS dan Barat kepada Rusia.
Mengutip CNBC, Kamis (10/3/2022) minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional jatuh lebih dari 17 persen selama sesi tersebut, sebelum ditutup melorot USD16,84 atau 13,2 persen menjadi USD111,14 per barel, penurunan satu hari terburuk sejak 21 April 2020.
Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate, merosot USD15,44, atau 12,5 persen menjadi USD108,70 per barel, hari terburuknya sejak November.
"Kami mendukung peningkatan produksi dan akan mendorong OPEC untuk mempertimbangkan tingkat produksi yang lebih tinggi," kata Duta Besar Yousuf Al Otaiba dalam sebuah pernyataan yang dicuit oleh Kedutaan Besar UEA di Washington.
"Itu bukan apa-apa. Mereka mungkin dapat membawa sekitar 800.000 barel ke pasar dengan sangat cepat, bahkan segera, membawa kita sepertujuh jalan dalam menggantikan pasokan Rusia," kata Bob Yawger, Direktur Mizuho.
Kejatuhan harga juga diperburuk oleh trader yang menafsirkan komentar dari menteri Irak sebagai kesediaan negara itu untuk meningkatkan produksi jika diperlukan.
Namun, BUMN yang memasarkan minyak Irak, SOMO , kemudian mengklarifikasi bahwa pihaknya melihat kenaikan pasokan bulanan OPEC Plus sudah cukup untuk mengatasi kekurangan minyak.
OPEC Plus, yang mencakup Rusia, menargetkan peningkatan produksi 400.000 barel per hari setiap bulan, dan menolak permintaan dari Amerika Serikat serta negara-negara konsumen lainnya untuk memompa lebih banyak.
Baca Juga: Wagub DKI: Warga Jakarta Tak Usah Khawatir, Distribusi Minyak Goreng Dipastikan 2 Kali Sepekan
Rusia adalah eksportir minyak mentah dan bahan bakar utama dunia, mengirimkan sekitar 7 juta barel per hari atau 7 persen pasokan global.
Harga minyak jatuh di awal sesi setelah Badan Energi Internasional mengatakan cadangan minyak dapat dimanfaatkan lebih lanjut untuk mengkompensasi gangguan pasokan Rusia.
"Jika ada kebutuhan, jika pemerintah kita memutuskan demikian, kita dapat membawa lebih banyak minyak ke pasar, sebagai salah satu bagian dari tanggapan tersebut," kata Kepala IEA, Faith Birol.
Birol mengatakan keputusan IEA pekan lalu untuk melepaskan 60 juta barel minyak dari cadangan strategis adalah "tanggapan awal."
Pernyataan dia menggemakan ungkapan dari Penasihat Senior Departemen Luar Negeri AS, Amos Rothstein, pada konferensi industry, Selasa, yang juga menunjukkan pelepasan lebih banyak cadangan minyak akan terjadi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
Terkini
-
Bos Danantara Akui Patriot Bond Terserap Habis, Dibeli Para Taipan?
-
Pemerintah Andalkan Dialog Rumuskan Kebijakan Ekonomi Kerakyatan
-
VIVO dan BP-AKR Batalkan Pembelian BBM dari Pertamina, Kandungan Etanol Jadi Biang Kerok
-
Permudah Klaim, BUMN Pengelola Dana Pensiun Ini Genjot Layanan Digital
-
Viral Menkeu Purbaya Makan Siang di Kantin DJP: Hidupkan Sektor UMKM!
-
Pemerintah Menang Banyak dari Negosiasi Freeport: Genggam 12 Persen Saham Hingga Pembangunan Sekolah
-
Hari Terakhir Kementerian BUMN, Dasco: Revisi UU BUMN Disahkan Kamis Besok
-
Jurus 'Irit' Menkeu Purbaya: Stimulus Akhir Tahun Digeber, Tapi Tanpa Tambahan Anggaran Baru!
-
Libatkan Pengemudi di Tim Revisi UU LLAJ, Dasco Perjuangkan SIM Gratis dan Rumah Subsidi
-
DPR Kejar Tayang Revisi UU LLAJ, Dasco: Target Zero ODOL 2027