Suara.com - Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira Adhinegara menyebut akan ada efek domino setelah pemerintah menyerahkan harga minyak goreng kemasan diserahkan dengan mekanisme pasar.
Salah satunya, pegadang atau produsen bisa sesuka-sukanya menetapkan harga minyak goreng kemasan ke konsumen. Sehingga, bisa saja nanti minyak goreng kemasan makin lebih tinggi.
"Apalagi melepas minyak goreng kemasan ke mekanisme pasar, harganya bisa lebih tinggi lagi," ujarnya saat dihubungi, Kamis (17/3/2022).
Terlebih, lanjut Bhima, sebentar lagi akan memasuki bulan Ramadhan hingga hari raya Idul Fitri yang mana bisa akan lebih tinggi lagi harga minyak goreng kemasan.
Ia pun memperkirakan, harga minyak goreng kemasan bisa naik sebesar 20% pada bulan Ramadhan, sedang jelang Idul Fitri harga minyak goreng kemasan akan kembali naik 40%.
"Jadi melepas harga ke pasar kebijakan yang fatal ya, karena yang dirugikan kelas menengah, karena daya belinya belum bisa balik sebelum pandemi," ucap dia.
Selain itu, tambah Bhima, dengan naiknya harga minyak goreng kemasan, maka akan ada pergeseran konsumsi ke minyak goreng curah. Akibatnya, minyak goreng curah akan banyak dicari dan akan kembali langka.
"Jadi kalau minyak goreng curah yang subsidi, satu berarti ada pergeseran migrasi dari minyak goreng kemasan ke minyak goreng subisidi," imbuh dia.
Sebelumnya, Pemerintah mengubah skema penetapan harga minyak goreng curah maupun kemasan. Ke depan, hanya minyak goreng curah saja yang ditetapkan harga eceran tertinggi (HET), sedangkan minyak goreng kemasan akan diserahkan produsen untuk penetapan harganya.
Baca Juga: Minyak Goreng di Siak Susah Dicari, Warga: Sekali Ada Harganya Capai Rp25.000 Seliter
Artinya, produsen bebas menetapkan harga minyak goreng kemasan yang dijual ke masyarakat.
"Jadi, mengembalikan ke harga pasar sementara untuk minyak goreng curah HET menjadi Rp 14.000 per liter. Harga pasar untuk kemasan artinya diserahkan ke produsen," ujar Oke saat dihubungi, Rabu (16/3/2022).
Oke melanjutkan, dalam kebijakan HET tersebut harga minyak goreng curah tersebut naik dari Rp 11.500 per liter menjadi Rp 14.000 per liter.
"Benar (dicabut) tapi tidak semuanya hanya HET kemasan. Untuk curah diubah menjadi Rp 14.000 per liter," imbuhnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pengamat Bicara Nasib ASN Jika Kementerian BUMN Dibubarkan
-
Tak Hanya Sumber Listrik Hijau, Energi Panas Bumi Juga Bisa untuk Ketahanan Pangan
-
Jadi Harta Karun Energi RI, FUTR Kebut Proyek Panas Bumi di Baturaden
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
CORE Indonesia Lontarkan Kritik Pedas, Kebijakan Injeksi Rp200 T Purbaya Hanya Untungkan Orang Kaya
-
Cara Over Kredit Cicilan Rumah Bank BTN, Apa Saja Ketentuannya?
-
Kolaborasi dengan Pertamina, Pengamat: Solusi Negara Kendalikan Kuota BBM
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
Daftar Nama Menteri BUMN dari Masa ke Masa: Erick Thohir Geser Jadi Menpora
-
Stok BBM di SPBU Swasta Langka, Pakar: Jangan Tambah Kuota Impor, Rupiah Bisa Tertekan