Suara.com - PT Bank KB Bukopin Tbk (KB Bukopin) saat ini tengah melebarkan ekspansi bisnis melalui lini Korean Link Business yang difokuskan kepada perusahaan-perusahaan berbasis Korea yang beroperasi di Indonesia.
"Ekspansi layanan Korean Link Business tersebut juga sebagai proses transformasi KB Bukopin untuk menjadi Bank Global," kata kata Direktur Utama KB Bukopin Chang Su Choi ditulis Selasa (22/3/2022).
KB Bukopin mengoptimalkan peluang bisnis baru dengan memanfaatkan jaringan bisnis Indonesia-Korea melalui perusahaan besar sebagai anchor company, untuk membangun ekosistem value chain and supply chain yang spesifik (tailored) yang akan dikolaborasikan melalui cross selling produk konsumer atau SME.
Data Kementerian Investasi / BKPM menunjukkan, realisasi investasi dari Korea Selatan ke Indonesia pada 2021 mencapai US$ 1,64 miliar dan menempati posisi 7 besar negara yang banyak berinvestasi di Indonesia. KB Bukopin optimistis lini Korean Link Business berkembang dan menjangkau semakin banyak perusahaan Korea di Indonesia. Hal itu didukung oleh KB Kookmin Bank selaku Ultimate Shareholder Perseroan.
KB Kookmin Bank merupakan salah satu institusi perbankan terbesar di Korea Selatan dengan kepemilikan mencapai KRW438,4 triliun (per 31 Desember 2020) atau setara dengan Rp5.069 triliun
Ekspansi bisnis yang saat ini gencar dilakukan melalui lini Korean Link Business meliputi penyaluran kredit (lending) dan penghimpunan dana (funding) dari perusahaan besar asal Korea yang beroperasi di Indonesia.
Hingga kuartal 1-2021 terdapat total 51 perusahaan Korea yang masuk dalam Korean Link Business KB Bukopin, terdiri atas 44 perusahaan dalam penghimpunan dana (funding) dan 7 lainnya dalam penyaluran kredit (lending). Ada sejumlah nama besar perusahaan Korea yang bergabung antara lain Lotte Group, LG Electronics, Hyundai, Hankook Tire, dan Lock & Lock.
Semenjak Korean Link Business efektif dijalankan, tingkat penghimpunan dana (funding) posisi 31 Desember 2021 KB Bukopin mencapai Rp 7,82 triliun atau tumbuh 395,8% dibandingkan dengan tahun 2020 yang senilai Rp 1,57 triliun, serta tingkat penyaluran kredit (lending) posisi 31 Desember 2021 mencapai Rp 420 miliar.
KB Bukopin memang sedang gencar melakukan ekspansi ke berbagai sektor bisnis. Hal ini sesuai dengan rencana bisnis 2022 yang disampaikan pada paparan publik tanggal 17 Desember 2021.
Baca Juga: KB Bukopin Sambut Gelombang Investasi Korsel ke Indonesia, Kim Jong un: Perhimpunan Dana Meningkat!
Pada segmen retail KB Bukopin akan membangun ekosistem nasabah mass affluent untuk hubungan jangka panjang dengan beragam layanan produk ritel dan memanfaatkan digital banking.
Pada segmen SME, KB Bukopin akan menyediakan end to end business model yang berbasis risiko. Pada segmen korporasi KB Bukopin akan mengoptimalkan peluang bisnis baru dengan memanfaatakan jaringan bisnis Indo-Korean (Korean Desk) melalui perusahaan besar sebagai anchor company untuk membangun ekosistem value chain & supply chain yang spesifik (tailored) yang akan dikolaborasikan melalui cross selling produk consumer atau SME.
KB Bukopin berusaha memperkuat fondasi di era baru yang lebih baik dengan transformasi visi menjadikan KB Bukopin “The First Choice of Financial Institution” serta sinergi secara internal maupun eksternal demi mencapai tujuan untuk menjadi Top 10 Bank di Indonesia. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
Terkini
-
BSU BPJS Ketenagakerjaan Cair Tahun 2026? Ini Faktanya
-
Purbaya dan Tito Surati Pemda, Minta Kurangi Seminar hingga Perjalanan Dinas demi Efisiensi
-
Tren Mudik Hijau Melesat: Pengguna Mobil Listrik Naik Dua Kali Lipat, PLN Siagakan 4.516 SPKLU
-
UMK Tangerang Tertinggi, Ini Daftar Upah Kota dan Kabupaten di Banten 2026
-
Mengapa SK PPPK Paruh Waktu Belum Muncul di MyASN? Ini Solusinya
-
Purbaya Minta 'BUMN Kemenkeu' Turun Tangan Dorong Pertumbuhan Ekonomi
-
BNPB: Rumah Korban Bencana Aceh dan Sumatera Dilengkapi Sertifikat Tanah Resmi
-
PHR Kantongi Sertipikat Tanah 542 Hektare, Amankan Aset Negara demi Ketahanan Energi Nasional
-
Pemerintah Tetapkan SOP Ketat Cegah Masuknya Zat Radioaktif di Tanjung Priok
-
Saham INET Anjlok di Tengah Rencana Rights Issue Rp3,2 Triliun, Ini Penyebabnya