Suara.com - Berbagai macam merek rokok elektrik di Indonesia kini kian marak. Baik dengan sistem terbuka maupun sistem tertutup. Varian rasanya pun semakin beragam, dari rasa buah-buahan, susu, soda, hingga rasa rasa kretek yang merupakan selera nusantara.
Varian yang beragam ini juga dibarengi dengan kemasannya yang dapat dikatakan terlalu menarik perhatian anak dibawah umur. Hal ini tentu cukup meresahkan bagi masyarakat, terlebih lagi bagi kalangan yang belum teredukasi mengenai apa dan kegunaan dari rokok elektrik, yang tentu saja bukan untuk anak-anak.
RELX sebagai salah satu produsen rokok elektrik global melalui kampanye Guardian Program selalu mengutamakan perlindungan terhadap anak dari pengaruh rokok, termasuk melalui desain kemasan yang tidak mengundang perhatian anak di bawah umur.
“Tentu saja salah satu alasan mengapa kemasan produk kami dibuat se-simple mungkin adalah agar tidak menarik perhatian anak dibawah umur. Keputusan ini sudah ada sejak awal dan menjadi komitmen kami yang akan selalu kami pantau,” kata Yudhi Eka Saputra, General Manager RELX Indonesia, ditulis Kamis (31/3/22).
Sebagai brand rokok elektrik yang sedang berkembang di Indonesia, RELX berkomitmen untuk menyediakan solusi vaping masa depan dengan mengembangkan dan merintis teknologi dan program yang berfokus pada pemberdayaan perokok dewasa melalui teknologi dan desain, secara etis.
“Kami mengambil tanggung jawab ini dengan sangat serius dan telah menjadi komitmen kami untuk mencegah dan penyalahgunaan rokok elektrik oleh anak di bawah umur dan orang-orang yang bukan perokok atau vapers, melalui 'Guardian Program’,” ungkap Yudhi.
Seperti yang sudah banyak diketahui bahwa rokok elektrik adalah alternatif bagi perokok dewasa yang ingin mengurangi resiko atau berproses untuk berhenti merokok. Bukan untuk orang yang tidak merokok apalagi anak dibawah umur. Maka kehadiran Guardian Program adalah untuk menghindari penyalahgunaan, mendukung undang-undang dan peraturan yang efektif untuk mencegah pembelian dan penggunaan produk kami oleh anak di bawah umur.
Tidak hanya penggunaan kemasan dengan label “Produk ini mengandung nikotin. Nikotin adalah bahan kimia adiktif” serta tidak menampilkan lambang atau karakter kartun saja, Guardian Program juga meliputi edukasi terhadap mitra komersial untuk menerapkan program tersebut. Para mitra diberikan informasi untuk memasarkan produk secara bertanggung jawab, mengikuti panduan ketat agar materi ditujukan untuk perokok dewasa dan bukan untuk audiens remaja.
“Kami juga memiliki persyaratan untuk para pengecer yang mencakup pemantauan dan hukuman atas ketidakpatuhan terhadap batasan di bawah umur. Karena pada praktiknya, garda terdepan untuk konsumen adalah toko atau mitra kami. Maka peran mereka juga cukup penting,” Yudhi menambahkan.
Baca Juga: Selain UAS dan Ustaz Khalid Basalamah, Ustaz Adi Hidayat Turut Mengharamkan Rokok!
Hingga saat ini, Guardian Program dari RELX di Indonesia berjalan dengan baik dan selalu berada dalam pantauan. Tanpa dukungan dari para mitra yang mematuhi serta melaksanakan program dengan baik, Guardian Program ini tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya.
“Kami sangat senang melihat kesadaran akan pentingnya pencegahan penyalahgunaan dan penjualan rokok elektrik ke anak dibawah umur sudah semakin luas penyebarannya di masyarakat Indonesia. Begitu juga dengan adanya program ini yang disambut baik oleh para konsumen serta para mitra kami,” tutup Yudhi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
Terkini
-
Kebiasaan Mager Bisa Jadi Beban Ekonomi
-
Jurus Korporasi Besar Jamin Keberlanjutan UMKM Lewat Pinjaman Nol Persen!
-
Purbaya Sepakat sama Jokowi Proyek Whoosh Bukan Cari Laba, Tapi Perlu Dikembangkan Lagi
-
Dorong Pembiayaan Syariah Indonesia, Eximbank dan ICD Perkuat Kerja Sama Strategis
-
Respon Bahlil Setelah Dedi Mulyadi Cabut 26 Izin Pertambangan di Bogor
-
Buruh IHT Lega, Gempuran PHK Diprediksi Bisa Diredam Lewat Kebijakan Menkeu Purbaya
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
IHSG Merosot Lagi Hari Ini, Investor Masih Tunggu Pertemuan AS-China
-
Ada Demo Ribut-ribut di Agustus, Menkeu Purbaya Pesimistis Kondisi Ekonomi Kuartal III
-
Bahlil Blak-blakan Hilirisasi Indonesia Beda dari China dan Korea, Ini Penyebabnya