Suara.com - Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) akan meningkatkan penyaluran dana bergulir di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Ini lantaran Kabupaten Garut memiliki potensi yang tinggi terkait pengembangan ekonomi melalui koperasi dan UMKM.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Garut, Rini Sri Rahayu mengatakan, hingga saat ini, sudah ada beberapa koperasi yang sudah menjadi mitra LPDB-KUMKM.
"Garut memiliki banyak potensi koperasi yang sudah berkembang terutama yang berkaitan dengan usaha kerajinan kulit, makanan, dan juga ada koperasi susu di Cikajang, dan UMKM juga banyak sudah dapat pinjaman dari LPDB-KUMKM," tutur Rini saat melakukan kunjungan Kantor LPDB-KUMKM, Jakarta, Rabu,(30/3/2022).
Rini berharap, dengan ditingkatkannya penyaluran dana bergulir ke wilayah Kabupaten Garut bisa memberikan dampak ganda ekonomi berupa pertumbuhan usaha koperasi dan UMKM, peningkatan lapangan pekerjaan.
Adapun upaya yang dapat dilakukan oleh DPRD Kabupaten Garut dengan LPDB-KUMKM adalah dengan melaksanakan sosialisasi dan juga bimbingan teknis terkait proses pengajuan proposal pembiayaan maupun mekanisme penyaluran dana bergulir kepada koperasi-koperasi potensial di Kabupaten Garut.
Rini menegaskan, pihaknya sebagai DPRD Kabupaten Garut akan bersinergi dengan Dinas Koperasi dan UMKM agar terus melakukan pendampingan kepada koperasi-koperasi yang secara kelembagaan maupun unit usahanya berjalan dengan baik dan sehat.
"Mudah-mudahan kedepan semakin banyak mengalir dana bergulir ke Kabupaten Garut, kedepannya kami DPRD lebih memperhatikan masyarakat Garut yang membutuhkan permodalan usaha, apalagi saat ini pandemi mulai membaik menjadi momentum untuk peningkatan usaha dari masyarakat," jelas Rini.
Sementara Direktur Utama LPDB-KUMKM, Supomo mengatakan, sejak diterbitkannya Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Penyaluran Pinjaman atau Pembiayaan dana Bergulir oleh Lembaga Pengelola dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah fokus pembiayaan 100 persen kepada koperasi.
Dengan hal itu, pihaknya meminta kepada DPRD Kabupaten Garut termasuk Dinas yang membidangi koperasi dan UMKM untuk melakukan pendampingan kepada pelaku ekonomi agar dikonsolidasikan melalui badan hukum koperasi.
"Seperti di Jawa Barat juga telah ada kelompok-kelompok tani, maupun UKM-UKM yang dikonsolidasikan melalui koperasi agar bisa kami support untuk mendapatkan manfaat penyaluran dana bergulir dari kami," ujar Supomo.
Baca Juga: Pemerataan Ekonomi Melalui Holding Ultra Mikro Dapat Dorong Indonesia Capai Inklusi Keuangan
Supomo menambahkan, selain fokus pada pembiayaan dana bergulir, LPDB-KUMKM juga melakukan program pendampingan yang dilakukan melalui Program Inkubator Wirausaha LPDB-KUMKM.
"Untuk di daerah kami juga ada satuan wilayah yang bisa membantu terkait penyaluran dana bergulir, kemudian ada program inkubator yang merupakan program pendampingan kami," kata Supomo.
Berita Terkait
-
Kepri Direncanakan Jadi Hub Ekspor Produk UMKM karena Dekat dengan Singapura dan Malaysia
-
Kasus Penggelapan Dana Nasabah, Bos Koperasi Simpan Pinjam di Banyuwangi Ditahan
-
Komisi IV Minta KLHK Fokus Permasalahan Pelepasan Kawasan Hutan
-
Jokowi Minta Jumlah Koperasi Digital Ditingkatkan dan Target 1 Juta UMKM Masuk e-Katalog Tahun Ini
-
Kasus Korupsi Simpan Pinjam, Mantan Manajer Koperasi Syariah di Padang Segera Disidang
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
Terkini
-
Serapan Baru 70 Persen, Belanja Pemerintah Dikebut di 1 Bulan Terakhir 2025
-
Kuota LPG 3Kg Ditambah 350.000 Ton Tanpa Anggaran Baru
-
BI dan Kementerian Investasi Integrasikan Layanan Perizinan
-
CEO Danantara Sebut Merger GOTO dan Grab Masih Berjalan: Sinyalnya Positif
-
Forum Ekonomi KB Bank Hadirkan Tokoh Nasional Bahas Arah Ekonomi dan Investasi Jelang 2026
-
Waduh, NIlai Tukar Rupiah Diramal Tembus Rp16.800 di Akhir Tahun
-
Airlangga Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Capai 5,6 Persen, Kalah Optimistis dari Purbaya
-
IHSG Melempem di Akhir Perdagangan Hari Ini Setelah Cetak Rekor, Apa Pemicunya
-
Purbaya Sebut Ekonomi RI Lambat 8 Bulan Pertama 2025 karena Salah Urus, Sindir Sri Mulyani?
-
Harga Cabai Naik Tajam Jelang Libur Nataru