Suara.com - Dua tahun lamanya Bali mati suri akibat pandemi Covid-19 yang memporak-porandakan ekonomi nasional. Setelah adanya pelonggaran aturan perjalanan, Bali yang mengadalkan kehidupan pariwisata kini mulai kembali bergeliat.
Saat Pemerintah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di awal pandemi tahun 2020, kegiatan usaha pariwisata di Bali bisa dikatakan lumpuh total. Sebab kegiatan wisata, baik untuk turis asing maupun wisatawan lokal, tidak diperbolehkan.
Dampak perekonomian akibat pandemi dirasakan oleh mayoritas masyarakat Bali, khususnya mereka yang mencari nafkah di sektor pariwisata. Baik dari bidang jasa, tour and travel, penginapan, dan usaha makanan, hingga pelaku usaha mikro kelas menengah (UMKM) yang menjual oleh-oleh khas Bali untuk para wisatawan.
"Pas dulu lockdown (PSBB) mati semua usaha di sini. Karena bener-bener ndak ada turis datang," kata salah seorang pengemudi taksi online, Made, Rabu (6/4/2022).
Sepanjang masa pandemi Covid-19, memang ada beberapa kali momen wisatawan domestik memanfaatkan untuk liburan ke Bali. Terutama saat liburan akhir tahun.
Hanya saja, pengetatan aturan wisata sepanjang pandemi akibat lonjakan kasus Covid-19 membuat Pulau Dewata tersebut tak banyak bisa menujukkan pesonanya.
Bali yang biasanya ramai pun menjadi redup. Beberapa lokasi tempat wisatawan biasa beraktivitas seperti Kuta di Kabupaten Badung, Kota Denpasar, dan beberapa lokasi lainnya, terlihat sangat sepi.
Sejak Bali kembali membuka pintu untuk warga negara asing (WNA) dan adanya penghapusan karantina, sedikit demi sedikit kehidupan wisata di Bali mulai kembali normal. Apalagi, syarat bagi pelaku perjalanan domestik kini sudah dilonggarkan.
"Sekarang lumayan, turis lokal banyak yang sudah datang. Walau belum seperti dulu, tapi Bali sudah mulai ramai lagi," jelas Made.
Baca Juga: Bali Siap Sambut Wisman, Dubes Australia Sebut Warganya Sudah Tak Sabar Kembali ke Pulau Dewata
Pria yang sebelumnya berprofesi sebagai guide tersebut mengaku saat ini banyak mengantar turis lokal menuju lokasi-lokasi wisata, tempat-tempat kuliner, bandara, dan pusat perbelanjaan oleh-oleh.
"Karena sekarang banyaknya wisatawan lokal, semua pasti cari oleh-oleh. Paling banyak saya antar kayak ke Joger ya yang emang khas oleh-oleh Bali," tuturnya.
Joger Pabrik Kata Kata memang menjadi salah satu pusat perbelanjaan oleh-oleh rujukan wisatawan, khususnya turis lokal.
Sejak pariwisata Bali berangsur normal, daerah di sekitar toko Joger Pabrik Kata Kata juga kembali ramai. Seperti terlihat di toko Joger yang berada di Jalan Raya Kuta, Badung.
Bus-bus pariwisata dan mobil-mobil sewaan wisatawan tampak berjajar rapi di parkiran toko Joger Pabrik Kata Kata ketika membawa rombongan wisatawan dari berbagai daerah.
Banyaknya wisatawan yang berbelanja di toko Joger membuat seputaran Jalan Raya Kuta juga ikut terdampak secara ekonomi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Babak Baru Industri Kripto, DPR Ungkap Revisi UU P2SK Tegaskan Kewenangan OJK
-
Punya Kekayaan Rp76 M, Ini Pekerjaan Ade Kuswara Sebelum Jabat Bupati Bekasi
-
DPR Sebut Revisi UU P2SK Bisa Lindungi Nasabah Kripto
-
Hotel Amankila Bali Mendadak Viral Usai Diduga Muncul di Epstein Files
-
Ekspansi Agresif PIK2, Ada 'Aksi Strategis' saat PANI Caplok Saham CBDK
-
Tak Ada Jeda Waktu, Pembatasan Truk di Tol Berlaku Non-stop Hingga 4 Januari
-
Akses Terputus, Ribuan Liter BBM Tiba di Takengon Aceh Lewat Udara dan Darat
-
Kepemilikan NPWP Jadi Syarat Mutlak Koperasi Jika Ingin Naik Kelas
-
Kemenkeu Salurkan Rp 268 Miliar ke Korban Bencana Sumatra
-
APVI Ingatkan Risiko Ekonomi dan Produk Ilegal dari Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok