Suara.com - Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Piter Abdullah mengakui, harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax Indonesia jadi salah satu yang paling murah di dunia.
Menurut dia, kenaikan harga Pertamax tak bisa dihindarkan sebab harga minyak dan gas (migas) dunia memang melambung karena perang Rusia-Ukraina.
"Namun begitu walau pun naik, sebenarnya harga Pertamax termasuk paling murah di dunia,” katanya di Jakarta, Minggu (10/4/2022).
Selain itu, lanjutnya, publik juga harus paham, kenaikan harga hanya diberlakukan untuk BBM nonsubsidi dan Pertamax pun sebenarnya ditujukan untuk masyarakat kelas menengah ke atas.
"Itu pun volume penjualan Pertamax juga kecil, hanya 14 persen dari total penjualan BBM Pertamina. Sedangkan BBM dan LPG subisidi, termasuk Pertalite, Biosolar, dan gas melon yang notabene ditujukan untuk kalangan menengah ke bawah, hingga saat ini tidak terjadi kenaikan harga," ujarnya lagi.
Menurut dia, harga baru Pertamax Rp12.500/liter masih jauh di bawah harga keekonomian Rp16.000/liter, sehingga Pertamina masih subsidi Rp3.500 per liter.
“Dengan segala kondisi ini, bisa dipahami bahwa kebijakan kenaikan harga Pertamax sudah tepat. Makanya, saya pikir tinggal bagaimana pemerintah bisa mengkomunikasikan dengan baik terkait kondisi yang ada saat ini. Itu tantangannya,” kata Piter.
Berdasarkan data Global Petro Prices, Piter mengatakan di kawasan Asia Tenggara misalnya, Pertamax yang dijual Rp12.500/liter jauh lebih murah dibandingkan BBM sejenis di Singapura (Rp30.208/liter), Laos (Rp24.767/liter), Filipina (Rp20.828/liter), Kamboja (Rp20.521/liter), Thailand (Rp19.767/liter), dan Vietnam (Rp16.500/liter).
Satu-satunya negara Asia Tenggara yang lebih murah adalah Malaysia yaitu Rp6.965/liter.
Baca Juga: SPBU Indarung Padang Terbakar, Satu Motor Hangus, Begini Kronologinya
"Tetapi harus diingat, bahwa di Malaysia, BBM setara Pertamax memang mendapat subsidi, sehingga harganya lebih rendah. Sedangkan di Indonesia, subsidi diberikan kepada Pertalite," katanya.
Sementara, di tingkat global harga BBM juga jauh di atas Pertamina. Hong Kong, misalnya, menjual dengan harga Rp41.346/liter dan Belanda Rp36.148/liter. Bahkan, negara-negara BBM di Afrika pun jauh lebih mahal, misalnya di Zimbabwe dijual Rp33.795/liter.
Bahkan, di Indonesia, menurutnya, harga Pertamax lebih murah dibandingkan SPBU swasta yang menjual BBM dengan RON 92 dengan harga Rp12.900 hingga Rp16.000 per liter.
Begitu juga dengan harga LPG. Brightgas keluaran Pertamina yang dijual Rp15.725/kg, juga jauh lebih rendah dibandingkan negara-negara lain, seperti Vietnam (Rp26.927/kg), Filipina (Rp26.989/kg), dan Singapura (Rp29.927/kg). Hanya Malaysia lebih rendah yaitu Rp6.466/kg.
"Tetapi Gas Petronas 12 kg tersebut merupakan produk subsidi dari Pemerintah Malaysia, sehingga bisa dijual lebih murah," katanya.
Oleh karena itu Piter meminta kalangan mahasiswa untuk bijak menyikapi kenaikan harga BBM Pertamax tersebut.
Berita Terkait
-
SPBU Indarung Terbakar, Pertamina Pastikan Layanan Tak Terganggu
-
Reog Ponorogo Diklaim Malaysia, Seniman hingga Mantan Wali Kota Solo Gelar Aksi dan Singgung Jajahan Inggris
-
Pengamat Sebut Harga BBM Pertamina Termasuk Paling Murah di Dunia
-
Kepergok Beli BBM Subsidi, Menteri ESDM Semprot Sopir Truk: Bilang sama Bos, Jangan Pakai Biosolar!
-
SPBU Indarung Padang Terbakar, Satu Motor Hangus, Begini Kronologinya
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Pembangunan Akses Tol Bitung oleh Paramount Land Capai 80 Persen
-
PNM Bersama Holding Ultra Mikro Wujudkan Akses Keuangan Merata
-
Leony, Warisan Bisa Dikecualikan dari Pajak Penghasilan Tapi BPHTB Mengintai
-
Luhut Temui Aliansi Ekonom Indonesia, Bahas 7 Tuntutan ke Pemerintah
-
Cadangan Migas Baru Ditemukan di Muara Enim
-
Bandara Supadio Mulai Layani Penerbangan Internasional
-
Kemendag Ultimatum Gold's Gym, Harus Ganti Rugi Anggota Usai Penutupan Gerai Mendadak
-
Menkeu Purbaya Resmi Guyur Dana Jumbo Rp 200 Triliun ke Perbankan
-
Pabrik Baja di Surabaya Tumbang Imbas Gempuran Produk Impor
-
Emas Antam Kembali Mahal, Harganya Rp 2.095.000 per Gram