Suara.com - Selama dua tahun terakhir, pandemi Covid-19 telah mengubah perilaku dan preferensi konsumen muslim milenial di Indonesia.
Pandemi telah melahirkan perubahan besar perilaku muslim milenial yang bersifat permanen akibat krisis kembar (kesehatan dan ekonomi), keharusan tinggal di rumah (stay at home), dan akselerasi digital semasa pandemi.
Perubahan muslim milenial pasca pandemi pada umumnya menjadikan mereka generasi yang semakin dekat dengan Tuhan, semakin tinggi intensitas aktivitas digitalnya, dan semakin mudah terkoneksi dengan orang lain. Singkatnya, muslim milenial menjadi more spiritual, more digital, dan more emphatic.
Dalam buku ini, Yuswohady (Managing Partner Inventure) dan tim penulis menguraikan perubahan besar pada muslim milenial pasca pandemi ke dalam 5 (lima) elemen yang terdiri dari Spiritual, Safety-Security, Screen, Self-Expression, dan Social. 5 (lima) elemen ini kemudian dirincikan menjadi 50 megashifts perilaku muslim milenial pasca pandemi.
Pada elemen Spiritual, muslim milenial semakin mendekatkan diri dengan Sang Pencipta. Pandemi memberikan reality check yang begitu nyata bahwa kematian bisa datang kepada siapa saja dan kapan saja.
Dalam berbagai keputusan hidup, karenanya, muslim milenial menjadi semakin berlandaskan pada aturan agama (Al-quran dan Hadits) sebagai pedoman hidup.
Pada elemen Safety-Security, muslim milenial semakin peduli terhadap prinsip-prinsip halalan thoyyiban. Tidak hanya makanan dan minuman, namun juga kosmetik, kebendaan, sampai dengan perencanaan keuangan akan diperhatikan aspek kehalalannya.
Pada elemen Screen, adopsi digital muslim milenial menunjukan akselerasi yang luar biasa. Aspek praktis kehidupan mereka tak bisa dilepaskan dari pengaruh digitalisasi ini. Mulai dari praktis duniawi sampai praktis berorientasi akhirat seperti ZISWAF (Zakat, Infak, Sedekah, dan Wakaf) telah terintegrasi secara digital.
Pada elemen Self-Expression, muslim milenial akan semakin beradaptasi dan berinovasi dalam beraktualisasi diri dengan mengedepankan keseimbangan hidup dunia-akhirat.
Baca Juga: Sempat Tutup, Sekolah Muslim Uyghur di Virginia Kembali Buka
Secara kolektif, muslim milenial juga berusaha untuk mengubah narasi seputar sosok muslim melalui berbagai bentuk ekspresi diri seperti fesyen, travel, dan konsumsi hiburan.
Pada elemen Social, muslim milenial menjadi generasi yang paling mampu berempati dibanding generasi-generasi yang lain. Dalam berdonasi misalnya, selama pandemi milenial berdonasi 1,5x sebulan - lebih besar dibanding Gen-X sebanyak 1,4x atau Gen-Z yang hanya 1,2x sebulan.
Dengan memahami pergeseran besar yang terjadi pada muslim milenial pasca pandemi dan pengaruhnya terhadap lanskap bisnis di segmen pasar muslim, maka setiap marketer/entrepreneur yang menarget pasar muslim milenial ini harus melakukan redefinisi strategi dan mereka ulang eksekusinya.
Guna membedah lebih lengkap pergeseran besar muslim milenial, kami mengadakan acara peluncuran buku “Millennial Muslim Megashifts (3M)” sore ini, Kamis, 14 April 2022 jam 15.00 WIB secara daring.
Milenial Muslim Megashifts (3M) ditulis oleh Yuswohady, Farid Fatahillah, Isti Hanifah, dan Oktariani. Buku ini pada intinya mengajukan tesis bahwa pasar muslim di Indonesia akan mengalami pertumbuhan yang signifikan seiring dengan meningkatnya konsumen muslim milenial akan produk yang sesuai syariat Islam. Buku ini memuat 50 tren perubahan besar yang mengubah strategi Anda dalam membidik pasar muslim.
Buku 3M semakin istimewa karena kami menampilkan real case study mengenai segmen muslim milenial di bank syariah terbesar di negeri ini, yaitu Bank Syariah Indonesia (BSI). BSI memberi nama segmen muslim milenial ini dengan sebutan: "Generasi Syariah" atau disingkat "Gen-Sy".
Berita Terkait
-
Ulasan Buku Lead The Innovation Game: Motivasi dan Inspirasi Bisnis Tanpa Menggurui
-
5 Tradisi Unik Muslim Indonesia di Bulan Ramadan
-
5 Ide Ngabuburit Ini Bisa Mendorong Dirimu Menjadi Muslim yang Produktif
-
Percepat Kebangkitan Fesyen Muslim Indonesia, Ini Perbedaan MUFFEST+ dari Tahun-Tahun Sebelumnya
-
Sempat Tutup, Sekolah Muslim Uyghur di Virginia Kembali Buka
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
-
Statistik Brutal Dean James: Bek Timnas Indonesia Jadi Pahlawan Go Ahead Eagles di Liga Europa
Terkini
-
Vivo dan BP Batal Beli BBM Pertamina, Kini Dipanggil ke Kantor Bahlil
-
Bukti Ketangguhan Pangan Nasional: Ekspor Pertanian Januari-Agustus 2025 Melonjak 38,25 Persen
-
Heran SPBU Swasta Batal Beli BBM Pertamina, Kementerian ESDM: Bensin Shell Juga Mengandung Etanol
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Daftar 96 Pinjol Legal Berizin OJK: Update Oktober 2025
-
Rekening Dana Nasabah Jadi Target Utama, Waspada Serangan Siber di Pasar Modal
-
Kemendag Terus Ajak Pelaku Usaha Ikut Pameran dalam Trade Expo Indonesia 2025
-
Biar Keuangan Tetap Aman, Mulai dari Literasi Kredit Sejak Sekarang
-
Menkeu Purbaya Bilang Malas Bangun Kilang Minyak, Pertamina Ungkap Bukti