- Menteri ESDM Bahlil Lahadalia memerintahkan SPBU di Sumatera Barat, Utara, dan Aceh beroperasi 24 jam efektif Rabu (3/12/2025).
- Tujuan operasional penuh ini adalah memastikan pemenuhan BBM, memperlancar evakuasi, dan distribusi bantuan pascabencana.
- Masyarakat terdampak juga diberi kelonggaran tidak perlu menunjukkan barcode saat pembelian BBM bersubsidi.
Suara.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memerintahkan SPBU yang berada di wilayah terdampak bencana yang meliputi Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh untuk beroperasi selama 24 jam.
Hal itu ditujukan untuk memastikan pemenuhan kebutuhan BBM bagi masyarakat terdampak, dan memperlancar proses evakuasi, serta distribusi bantuan.
Keputusan itu diambil, setelah Bahlil menggelar rapat dengan Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra. Kebijakan itu mulai berlaku sejak hari ini, Rabu (3/12/2025).
"Baru saja saya selesai rapat dengan Direktur Utama PT Pertamina, mulai besok (hari ini) untuk semua pompa bensin di sini kita akan buka 24 jam untuk wilayah Bapak dan Ibu semua. Kita akan layani kebutuhan masyarakat 24 jam. Kita juga akan tambah genset agar bisa melayani saudara-saudara saya yang membutuhkan BBM di sini," kata Bahlil lewat keterangannya yang dikutip pada Rabu (3/12/2025).
Selain memerintah SBPU beroperasi selama 24 jam, Bahlil juga memberikan kelonggaran dalam pembelian BBM bersubsidi. Khusus di daerah terdampak bencana Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh, masyarakat yang ingin membeli BBM bersubsidi tidak harus menunjukkan barcode.
"Tidak perlu pakai barcode (BBM), ini dalam rangka mengantisipasi (gangguan distribusi) semua," kata Bahlil.
Bahlil menekankan bahwa kebijakan itu hanya bersifat sementara, dan mengingatkan agar masyarakat tidak menyalahgunakan kelonggaran itu.
"Artinya kita harus pakai betul-betul sesuai dengan kebutuhan," katanya.
Di sisi lain, Bahlil menyampaikan permohonan maaf karena pelayanan kebutuhan energi bagi masyarakat yang terdampak belum maksimal.
Baca Juga: Masyarakat di Aceh, Sumut, Sumbar Tak Perlu Tunjukkan Barcode Saat Beli BBM Subsidi
"Kami mohon maaf jika pasca terjadi bencana pelayanan kami belum maksimal, kami bersama Gubernur dan Bupati berusaha melayani bapak dan ibu semua agar mendapat pelayanan dengan baik," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah Terbaru Desember 2025, Pilihan Wajib Gamer Berat dan Multitasker Ekstrem
-
Tak Sampai Satu Bulan, Bank Jakarta Klaim Salurkan 100 Persen Dana dari Menkeu Purbaya
-
Rupiah Melemah Tipis ke Rp16.626, Pasar Cari Petunjuk dari Risiko Global
-
iQOO 15 Resmi Meluncur di Indonesia: HP Flagship Monster Pertama dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5
-
Rosan Tunjuk Purbaya Usai Sebut Kerjaan Kementerian Investasi Berantakan
Terkini
-
Bea Cukai Terancam Dibekukan Purbaya, Dirjen: Apa Mau Dirumahkan Makan Gaji Buta?
-
Masyarakat di Aceh, Sumut, Sumbar Tak Perlu Tunjukkan Barcode Saat Beli BBM Subsidi
-
Garuda Indonesia Group Angkut Bantuan Logistik Lebih dari 20 Ton ke Wilayah Terdampak Banjir
-
Harga Saham GTSI Meroket Berturut-turut, Apa Penyebabnya?
-
Harga Minyak Melemah di Tengah Ketidakpastian Damai Rusia-Ukraina
-
Cek SIPP BPJS Ketenagakerjaan untuk Pencairan BSU 2025
-
Rumah BUMN Telkom Dorong Digitalisasi UMKM Pekalongan Naik Kelas dengan Teknologi AI
-
Optimalkan Lagi Konektivitas, TelkomGroup - Pemerintah Segera Pulihkan Layanan Pasca Bencana Sumatra
-
Cara Ikut Lelang KPK Secara Online: Jadwal, Syarat dan Katalog
-
Harga Bitcoin Kembali ke Level USD 90.000, Altcoin Ikut Naik di Zona Hijau