Suara.com - Kemahiran berbahasa Jepang saat ini semakin dibutuhkan. Tidak hanya untuk menambah skill di dunia kerja namun juga untuk pelajar yang ingin untuk melanjutkan ke perguruan tinggi di Negeri Sakura.
Disisi lain pandemi Covid-19 yang masih belum usai pun mengubah sistem pembelajaran menjadi pembelajaran online. Menurut Direktur Edigy Alvin Saputra Komala, pihaknya terus mengembangkan business modelnya dimana pembelajaran online ditengah pandemi berkembang dengan cepat.
Edigy adalah platform edukasi berbasis digital yang fokus pada pendidikan (K12) dan Pendidikan Bahasa Jepang. Dia menjelaskan, pihaknya telah meluncurkan kelas online yaitu Edu0Digy dan Pro-Digy.
Menurutnya, Edu-Digy merupakan program khusus pendidikan yang akan hadir di awal tahun ajaran 2022/2023 sebagai bimbingan belajar bagi siswa-siswa di Indonesia.
"Pro-Digy adalah program khusus untuk pelatihan skill yang fokusnya pelatihan bahasa Jepang," katanya melalui siaran pers, Minggu (1/5/2022).
Dia menjelaskan, Edudigy mempunyai tujuan untuk mendemokratisasi akses pendidikan dan pembelajaran bahasa jepang yang berkualitas untuk mewujudkan dampak positif bagi kehidupan masyarakat dengan menyediakan platform pembelajaran digital yang terjangkau.
Dia menerangkan, pihaknya sudah beberapa kali membuka kelas Bahasa Jepang sejak akhir 2021 lalu. Khususnya untuk level N5 dan N4 serta segera akan membuka untuk kelas bahasa jepang level N3.
Meski baru akan diluncurkan secara resmi, Edigy telah memiliki lebih dari 6.000 siswa.
"Selain itu, Edigy juga telah bekerja sama dengan sejumlah LPK dan SMA serta SMK di Indonesia," tuturnya.
Baca Juga: Tren Unik: Banyak Orang Belajar Bahasa Asing Jam 5 Pagi Selama Ramadhan
Dalam penyediaan pembelajaran bahasa jepang, Edigy berkolaborasi denga With-Us Corporation dan Edigy juga menjadi pemegang lisensi resmi atas produk-produk Ask Publishing di Indonesia seperti buku Nihongo Sou-Matome, JLPT Mockup Test dan lainnya.
Edigy yang dirintis di tengah pandemi pada tahun 2020 lalu didirikan oleh beberapa anak muda Indonesia yang terdiri dari Alvin Saputra Komala Saputra, Emily Wijaya, Rian Arisandi, dan Hamzah serta didukung oleh Suryanto Wijaya selaku Inkubator Startup.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya