Suara.com - Harga minyak dunia tergelincir di awal perdagangan Asia, Senin, setelah investor mencermati perundingan di Uni Eropa mengenai embargo minyak Rusia yang diperkirakan memperketat pasokan global.
Mengutip CNBC, Senin (9/5/2022) minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, turun 53 sen, atau 0,47 persen, menjadi USD111,86 per barel.
Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate, berada di posisi USD109,21 per barel, melemah 56 sen, atau 0,51 persen.
Pekan lalu, kedua kontrak menguat untuk minggu kedua berturut-turut di tengah kekhawatiran pasokan setelah Komisi Eropa mengusulkan embargo bertahap terhadap minyak Rusia sebagai bagian dari paket sanksi terberatnya atas konflik di Ukraina.
Proposal tersebut membutuhkan suara bulat di antara anggota UE.
Wakil Perdana Menteri Bulgaria, Asen Vassilev, Minggu, mengatakan negaranya akan memveto sanksi minyak UE terhadap Rusia jika tidak mendapatkan pengurangan dari embargo yang diusulkan.
Jumat, Komisi Eropa mengusulkan perubahan embargo yang direncanakan pada minyak Rusia untuk memberi Hongaria, Slovakia dan Republik Ceko lebih banyak waktu guna mengalihkan pasokan energi mereka, kata narasumber Uni Eropa.
"Pembicaraan tersebut akan berlanjut besok (Senin), Selasa juga, pertemuan para pemimpin mungkin diperlukan untuk menyimpulkannya. Posisi kami sangat jelas. Jika ada pengurangan untuk beberapa negara, kami juga ingin mendapatkan pengurangan," kata Vassilev kepada televisi nasional BNT.
Pasar keuangan global juga terbebani oleh kekhawatiran atas kenaikan suku bunga, kemungkinan resesi, dan dampak dari penguncian Covid-19 China terhadap ekonomi terbesar kedua dunia itu.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Panas Lagi, Kini Naik 5 Persen Lebih
Di sisi lain, Arab Saudi, eksportir minyak terbesar dunia, menurunkan harga minyak mentah untuk Asia dan Eropa untuk periode Juni, Minggu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Kemenperin Mau Stop Impor, Dana Belanja Pemerintah Hanya untuk TKDN Tinggi
-
Rendahnya Utilitas vs Banjir Impor: Menperin Ungkap Tantangan Industri Keramik Nasional
-
Kerugian Akibat Bencana di Aceh Timur Capai Rp5,39 Triliun, Berpotensi Bertambah
-
Apa Itu De-Fi atau Decentralized Finance? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
IPO SpaceX Ditargetkan 2026, Valuasinya 28 Kali Lebih Besar dari BBCA
-
Di Balik Aksi Borong Saham Direktur TPIA, Berapa Duit yang Dihabiskan?
-
Berkat Pemberdayaan BRI, Batik Malessa Ubah Kain Perca hingga Fashion Premium
-
BSU Guru Kemenag Cair! Ini Cara Cek Status dan Pencairan Lewat Rekening
-
Update Harga Sembako: Cabai dan Bawang Merah Putih Turun, Daging Sapi Naik
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen