Suara.com - Rubel Rusia akhirnya kembali menguat pada perdagangan Kamis (12/5/2022) melampaui batas 70 terhadap euro dan menuju 65 terhadap dolar AS berkat ketahanan dukungan artifisial dari kontrol modal.
Rubel Rusia jadi mata uang dengan kinerja terbaik di dunia tahun ini dengan dukungan dari kontrol modal yang diberlakukan Rusia untuk melindungi sektor keuangan pada akhir Februari usai ketegangan politik dengan Ukraina.
Pada pukul 10.03 GMT, rubel naik lebih dari dua persen menjadi 65,58 terhadap dolar AS setelah sempat menyentuh 65,0625, level yang terakhir terlihat pada akhir Februari 2020.
Terhadap nilai euro, rubel menguat lebih dari tiga persen menjadi 68,28, setelah sebelumnya mencapai 67,85, level terkuat sejak Januari 2020.
"Rubel bisa menguat menjadi 65 terhadap dolar AS pada siang hari," kata Promsvyazbank dalam sebuah catatan, dikutip dari Antara.
Perusahaan ekspor jadi pendukung utama Rubel, sementara permintaan valuta asing terbatas karena impor ke Rusia telah berkurang di tengah gangguan logistik dan sanksi Barat yang meluas.
"Dalam jangka panjang, rubel mungkin melihat beberapa tekanan penurunan meningkat dari kenaikan impor setelah Rusia mengizinkan apa yang disebut impor paralel barang," kata para analis.
Pada pekan lalu, Moskow resmi menerbitkan daftar barang dari pembuat mobil asing, perusahaan teknologi dan merek konsumen yang telah dimasukkan pemerintah dalam skema "impor paralel" yang bertujuan melindungi konsumen dari isolasi bisnis oleh Barat.
Indeks saham Rusia beragam. Indeks RTS berdenominasi dolar naik 0,7 persen menjadi 1.132,6 poin. MOEX indeks saham Rusia berbasis rubel turun 1,4 persen menjadi 2.354,8 poin.
Baca Juga: Ukraina Putus Jalur Pipa Gas Alam Rusia, Eropa Terancam Kedinginan?
Saham produsen minyak terbesar kedua Rusia Lukoil turun 1,8 persen pada hari setelah perusahaan mengatakan akan membeli bisnis ritel dan pelumas Shell Rusia.
Berita Terkait
-
Disnaker Perkirakan Konflik Ukraina-Rusia Bisa Berdampak pada Pengurangan Karyawan di Batam
-
Tangani Invasi Rusia di Ukraina, Jepang Sepakat Perkuat Kerja Sama dengan Uni Eropa
-
Kamis Sore, Rupiah Ditutup Loyo 44 Poin ke Posisi Rp14.598
-
Perang Rusia dan Ukraina Ganggu Upaya Pemulihan Ekonomi
-
Ukraina Putus Jalur Pipa Gas Alam Rusia, Eropa Terancam Kedinginan?
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Sinyal Kuat Menkeu Baru, Purbaya Janji Tak Akan Ada Pemotongan Anggaran Saat Ini
-
Lampung Jadi Pusat Energi Bersih? Siap-Siap Gelombang Investasi & Lapangan Kerja Baru
-
Dirut Baru Siap Bawa Smesco ke Masa Kejayaan
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Di Tengah Badai Global, Pasar Obligasi Pemerintah dan Korporasi Masih jadi Buruan
-
Telkomsel, Nuon, dan Bango Kolaborasi Hadirkan Akses Microsoft PC Game Pass dengan Harga Seru
-
Sosok Sara Ferrer Olivella: Resmi Jabat Kepala Perwakilan UNDP Indonesia
-
Wamen BUMN: Nilai Ekonomi Digital RI Capai 109 Miliar Dolar AS, Tapi Banyak Ancaman
-
Netmonk dari PT Telkom Indonesia Berikan Layanan Monitoring Jaringan Mandiri
-
Tantangan Berat Tak Goyahkan PGAS: Catat Laba Bersih Rp2,3 Triliun di Tengah Gejolak Global