Suara.com - Indodax menjalin kerjasama Corporate Social Responsibility dengan Jangjo, perusahaan start up manajemen sampah modern. Ini juga upaya untuk menciptakan budaya ramah lingkungan. Kerjasama antara kedua perusahaan ini, ditandai dengan penandatanganan MoU di kantor Indodax yang berada di bilangan Sudirman, Jakarta Selatan.
CEO Indodax, Oscar Darmawan mengatakan bahwa Indodax akan terus berupaya untuk menerapkan prinsip Environmental, Social, dan Governance (ESG), khususnya di bidang lingkungan yang mana isu ini memang sedang hangat dibicarakan. Oleh karenanya, Indodax juga ingin mengambil posisi untuk ikut berpartisipasi.
“Isu mengenai Environmental, Social, dan Governance (ESG) ini sedang santer terdengar belakangan ini. Maka, CSR Indodax kali ini berfokus pada isu lingkungan dengan agendanya yaitu pengangkutan sampah pilah dari kantor Indodax untuk kemudian dapat dibawa oleh pihak Jangjo untuk proses daur ulang. Pelaksanaan kegiatan CSR ini merupakan bentuk kepedulian Indodax terhadap lingkungan,” jelas Oscar ditulis Senin (30/5/2022).
Joe Hansen selaku CEO dan salah satu pendiri dari Jangjo mengatakan bahwa Kerjasama ini dibangun karena latar belakang yang kuat terkait isu sampah nasional. Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyebutkan total sampah nasional pada tahun 2021 mencapai 68,5 juta ton dimana 17 persen nya (11,6 juta ton) merupakan jenis sampah plastik.
“Pengelolaan yang belum optimal dan sampah yang tidak terpilah, membuat sampah semakin menumpuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Di Jabodetabek sendiri, saya melihat TPA Bantargebang akan melebihi kapasitas tampung dalam waktu dekat. Kita perlu bergerak bersama – sama untuk menyelesaikan masalah ini, sesederhana dengan mulai memilah. Pemilahan dapat menjadi salah satu solusi untuk mengurangi sampah yang dikirim ke TPA, untuk menggenjot sampah yang didaur ulang,” ujar Joe Hansen.
Melihat kondisi yang memprihatinkan, Indodax pun akhirnya tergerak untuk melakukan CSR di bidang lingkungan dalam pengelolaan sampah dan memutuskan untuk bekerjasama dengan pihak Jangjo.
“Kami Indodax percaya perusahaan tidak hanya sekedar mengejar profit semata. Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang juga peduli kepada lingkungan dan peduli kepada social di sekitarnya. Saya pikir penting sekali bagi kita untuk memulai aksi nyata, untuk membuat lingkungan menjadi lebih baik lagi. Kami di Indodax percaya setiap langkah kecil yang dimulai, bisa memberikan dampak besar untuk lingkungan kita”, tutup Oscar Darmawan.
Sebagai mitra dari Indodax, Joe Hansen menyampaikan rasa bahagia dan apresiasinya untuk Indodax karena sudah berpartisipasi untuk menjaga lingkungan. Joe pun berharap Kerjasama ini juga terjalin secara long term dan tidak terputus sampai saat ini saja.
“Kami senang sekali, atas kerjasama dan kontribusi Indodax terhadap lingkungan. Kita tahu ancaman penuhnya TPA sudah di mata, kami berharap semakin banyak perusahaan lain yang ikut gerakan ini sehingga masalah sampah bisa kita atasi bersama” tutup Joe Hansen.
Baca Juga: CEO Indodax: Kenaikan Suku Bunga The Fed Jadi Penyebab Nilai Aset Kripto Turun
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
Terkini
-
Purbaya Klaim Dana Bantuan Banjir Sumatra Rp 268 Miliar Sudah Cair ke 3 Provinsi
-
Bisnis Tanpa Keamanan Siber Berbasis Use Case Makin Mudah Jadi Sasaran Kejahatan
-
Catatan Buruk Rupiah di 2025: Sempat Tembus Rp16.800, Menjadi Mata Uang Terlemah Kedua di Asia
-
Aplikasi GeoRIMA: Permudah Investor Lacak Sebaran Potensi Minerba dan Gas Bumi di Indonesia!
-
Dana Pengguna Indodax Hilang, Manajemen Buka Suara
-
Harga Pangan Merosot Jelang Akhir Tahun, Ini Daftarnya
-
Purbaya Kaget Dengar Curhat TNI, Mesti Utang demi Perbaiki Infrastruktur Terdampak Bencana
-
Finex and doctorSHARE Dukung Akses Kesehatan di Wilayah Kepulauan
-
Pertamina Gelontorkan 280 Ribu BBM untuk Operasional Genset di Aceh
-
Rupiah Konsisten Menguat, Dolar AS Loyo ke Level Rp16.773