Suara.com - Amerika Serikat (AS) dipastikan ikut campur dalam konflik Rusia dan Ukraina lantaran memasok ribuan rudal anti-pesawat portabel Stinger, rudal anti-tank Javelin, drone canggih hingga artileri untuk Ukraina.
Namun demikian, dengan dukungan tersebut, AS masih belum menunjukkan dukungan penuhnya lantaran menolak untuk mengirim roket militer dengan sasaran Rusia.
Hal ini dapat dipastikan usai Presiden Joe Biden mengaku tidak berencana meluncurkan roket ke Ukraina dalam melawan operasi militer Rusia.
"Saya tidak akan mengirim apa pun yang bisa menembak ke Rusia," kata Biden, melansir CNN International, dikutip pada Rabu (1/6/2022).
Hal ini juga menjawab permintaan presiden Ukraina yang berkali-kali meminta bantuan militer total dari AS. Negara itu dikabarkan tengah mencari Multiple Launch Rocket System (MLRS) dengan daya jelajah lintas negara.
Ukraina juga meminta Barat untuk menyediakan bantuan militer berupa senjata jarak jauh untuk mengalahkan militer Rusia.
Dalam kesempatan lain, Joe Biden kabarnya tengah menyiapkan persenjataan demi mendukung Ukraina. Meski demikian, hal itu masih belum dapat dikonfirmasi di tengah kritik Dewan Keamanan Nasional yang menduga Ukraina sudah memiliki senjata baru.
Di tengah perang, Rusia juga memperingatkan bahwa Amerika Serikat akan 'melewati garis merah' jika memasok sistem persenjataan ke Ukraina.
Sedangkan penasihat presiden Ukraina, Alexey Arestovych mengatakan, Ukraina tidak akan menang melawan Rusia jika Amerika Serikat tidak bertindak.
Baca Juga: RM BTS Pamer Namjooning di Boston sebelum Berangkat ke White House
"Tanpa MLRS, kami mungkin bisa menstabilkan garis depan, tapi kami akan kehilangan Kherson, Luhansk, Donetsk, dan bagian dari wilayah Zaporizhzhia," katanya.
Berita Terkait
-
Ribuan Jenis Benih Tanaman Ukraina Terancam Hilang Untuk Selamanya Akibat Dihancurkan Rusia
-
Bikin Bangga, Begini Momen Press Brefing BTS di White House
-
Temui Mendag Singapura, Menteri Investasi Ungkap Alasan Indonesia Hentikan Ekspor Listrik
-
Harga Minyak Dunia Turun Tipis Dampak 'Keretakan' Negara Anggota OPEC+
-
RM BTS Pamer Namjooning di Boston sebelum Berangkat ke White House
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
Bansos PKH Oktober 2025 Kapan Cair? Ini Kepastian Jadwal, Besaran Dana dan Cara Cek Status
-
Profil PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE), Ini Sosok Pemiliknya
-
BRI Ajak Warga Surabaya Temukan Hunian & Kendaraan Impian di Consumer BRI Expo 2025
-
TikTok Dibekukan Komdigi Usai Tolak Serahkan Data Konten Live Streaming Demo
-
Maganghub Kemnaker: Syarat, Jadwal Pendaftaran, Uang Saku dan Sektor Pekerjaan
-
Perusahaan Ini Sulap Lahan Bekas Tambang jadi Sumber Air Bersih
-
2 Hari 2 Kilang Minyak Besar Terbakar Hebat, Ini 5 Faktanya
-
IHSG Tutup Pekan di Zona Hijau: Saham Milik Grup Djarum Masuk Top Losers
-
Maganghub Kemnaker Dapat Gaji Rp 3.000.000 per Bulan? Ini Rinciannya