Suara.com - Empat pabrik minyak kelapa sawit di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu kembali beroperasi usai beberapa saat lalu tutup akibat tangki penampungan CPO milik perusahaan tersebut penuh.
"Kini empat pabrik tersebut sudah buka, tetapi dibatasi 150 mobil atau 300 ton karena pabrik cuma mampu menerima tandan buah segar sebanyak itu," kata Kabid Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Meri Marlina.
Pabrik-pabrik tersebut adalah milik PT Sapta Sentosa Jaya Abadi, PT Mukomuko Indah Lestari, PT PT Gajah Sakti Sawit, dan Sentosa Sejahtera Sejati.
Meri melanjutkan, kondisi terakhir tandan buah segar kelapa sawit "restan", sisa yang belum diolah sudah di atas 1.000 ton, bahkan sawit tersebut sudah busuk di "Loading Ramp".
Terkait dengan kondisi pabrik tersebut, ia mengatakan, pemerintah setempat tidak bisa berbuat banyak untuk mencegah perusahaan menghentikan aktivitas usahanya tersebut.
Ia berharap, semua pabrik minyak kelapa sawit di daerah ini tetap beroperasi meskipun dengan harga yang lebih rendah dibandingkan harga ketetapan tim perumus harga komoditas perkebunan tersebut.
Alasannya, lantaran dalam kondisi pabrik yang terbatas menjual CPO sejak beberapa pekan terakhir, ia mengatakan, berat bagi pemerintah setempat menerapkan harga ketetapan tim perumus harga komoditas perkebunan pemerintah provinsi.
Sementara itu, harga pembelian tandan buah segar kelapa sawit di sejumlah pabrik minyak kelapa sawit di daerah ini turun hingga Rp200 per kilogram sejak tiga hari yang lalu karena terbatasnya penjualan minyak sawit mentah atau CPO dari daerah ini.
"Harga TBS sawit hari ini turun di sejumlah pabrik minyak kelapa sawit di daerah ini berkisar Rp100 hingga Rp200 per kilogram," ujarnya.
Baca Juga: Pedagang Malas Jual Minyak Goreng Curah Gara-gara Sering Dikirim Surat Cinta
Ia menjelaskan, mayoritas pabrik di daerah ini membeli TBS sawit petani setempat dengan harga lebih murah dibandingkan harga penetapan tim perumus harga komoditas perkebunan tersebut.
Tim perumus harga komoditas perkebunan kelapa sawit pemerintah provinsi sejak beberapa hari yang lalu telah menetapkan harga jual TBS kelapa sawit tingkat pabrik tertinggi Rp3.200 per kilogram dan terendah Rp2.400 per kilogram.
Berita Terkait
-
Siap-siap! Luhut Bakal Audit Perusahaan Sawit
-
Menko Luhut Sebut Audit Perusahaan Sawit Segera Dimulai: Hari Ini Saya Tanda Tangan
-
Vaksin Rabies Untuk Hewan Peliharaan di Kecamatan Duren Sawit
-
Penjaga Kebun di Kampar Tewas Ditembak Ninja Sawit, Pelaku Diduga Lebih dari 1 Orang
-
Pedagang Malas Jual Minyak Goreng Curah Gara-gara Sering Dikirim Surat Cinta
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Kuartal Panas Crypto 2025: Lonjakan Volume, Arus Institusional dan Minat Baru Investor
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing