Suara.com - Harga minyak dunia merosot lebih dari USD3 atau setara 3 persen pada perdagangan hari Rabu, karena pasar khawatir tentang penurunan permintaan setelah The Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga 0,75 persen.
Mengutip CNBC, Kamis (16/6/2022) minyak mentah berjangka Brent untuk kontrak pengiriman Agustus, patokan internasional, ditutup anjlok USD2,7, atau 2,2 persen menjadi USD118,51 per barel, setelah jatuh ke level USD117,75.
Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate, untuk kontrak pengiriman Juli, anjlok USD3,62, atau 3,04 persen menjadi USD115,31 per barel, setelah tersungkur ke level terendah USD114,60.
Kenaikan suku terbesar oleh bank sentral AS sejak 1994 itu juga mendorong greenback, dengan Indeks Dolar (Indeks DXY) melesat ke level tertinggi sejak 2002. Penguatan dolar AS membuat minyak yang dihargakan dalam greenback lebih mahal bagi pemegang mata uang lain, membatasi permintaan.
Di sisi lain, produksi minyak mentah Amerika, yang sebagian besar stagnan selama beberapa bulan terakhir, naik 100.000 barel per hari pekan lalu menjadi 12 juta barel per hari, level tertinggi sejak April 2020, menurut data Badan Informasi Energi.
"Sedikit peningkatan dalam produksi domestik mungkin merupakan tanda pertama dari lebih banyak lagi yang akan datang ke sana," kata John Kilduff, mitra di Again Capital LLC.
Data juga menunjukkan peningkatan stok minyak mentah dan persediaan sulingan Amerika, sementara bensin mencatat penurunan mengejutkan di belakang driving season musim panas.
Pengemudi di seluruh dunia menoleransi rekor harga tertinggi untuk bahan bakar, data menunjukkan.
Bank Sentral Eropa menjanjikan dukungan dan alat baru, Rabu, guna meredam pukulan pasar yang mengipasi kekhawatiran krisis utang baru di sebelah selatan kawasan euro, tetapi tampaknya telah mengecewakan investor yang mengharapkan langkah lebih berani.
Baca Juga: The Fed Bersiap Kerek Suku Bunga, Harga Minyak Dunia Melemah
Menambah tekanan pada permintaan, wabah Covid di China menimbulkan kekhawatiran akan fase baru penguncian.
Harga minyak yang lebih tinggi dan perkiraan ekonomi yang melemah meredupkan prospek permintaan komoditas berjangka, kata Badan Energi Internasional.
Tetapi kekhawatiran persisten tentang pasokan yang ketat menandakan harga minyak masih bertahan di dekat USD120 per barel.
Organisasi Negara Eksportir Minyak dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC Plus, berjuang untuk mencapai kuota produksi minyak mentah bulanan mereka, yang baru-baru ini dihantam krisis politik yang mengurangi output Libya.
"Karena produksi OPEC masih jauh dari tingkat yang diumumkan, ini akan mengakibatkan defisit pasokan sekitar 1,5 juta barel per hari di pasar minyak pada paruh kedua 2022," kata Carsten Fritsch, analis Commerzbank di Frankfurt.
Harga minyak mendapat dukungan dari pasokan bensin yang ketat. Presiden AS Joe Biden meminta perusahaan minyak untuk menjelaskan mengapa mereka tidak mengalirkan lebih banyak bensin ke pasar.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
Terkini
-
Banyak Obat Diet Tiruan, Perusahaan Farmasi Ini PHK 9.000 Karyawan
-
Update Harga Emas Pegadaian Hari Ini: Antam, UBS, Galeri24 Kompak Makin Murah!
-
Beras SPHP Mulai Tersedia di Minimarket dan Supermarket, Cek Harganya
-
GoPay Himpun Dana Zakat dan Donasi Rp 129 Miliar Sepanjang 2024
-
Jangan Ketinggalan! 3 Link DANA Kaget Hari Ini, Saldo Rp199 Ribu Siap Masuk Dompet Digital
-
Holding Singapura Berencana Akuisisi Saham MAPI, Berpotensi Picu Tender Offer
-
Gebrakan Menkeu Baru Salurkan Rp 200 T ke Bank Himbara, Apa Dampaknya?
-
Prospek EMAS: Saham Anak Usaha Merdeka Copper Gold (MDKA) Resmi IPO
-
Daftar Menteri Keuangan Indonesia Sejak Era Soekarno sampai Prabowo
-
Sinyal Kuat Menkeu Baru, Purbaya Janji Tak Akan Ada Pemotongan Anggaran Saat Ini