Suara.com - Harga minyak dunia melemah pada perdagangan hari Selasa, di tengah kekhawatiran Federal Reserve akan mengejutkan pasar dengan kenaikan suku bunga yang lebih tinggi dari perkiraan.
Mengutip CNBC, Rabu (15/6/2022) minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup turun USD1,10, atau 0,9 persen menjadi USD121,17 per barel.
Sementara, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), merosot USD2, atau 1,7 persen menjadi menetap di posisi USD118,93 per barel.
Sebagian besar pengamat memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga 50 basis poin pada akhir pertemuannya, Rabu. Tetapi setelah data indeks harga konsumen (IHK) yang sangat kuat untuk periode Mei, Jumat lalu, lebih banyak yang memperkirakan kenaikan suku bunga 75 basis poin.
"Ketakutan akan kenaikan basis poin yang lebih besar ini mendorong penurunan ekuitas dan minyak," kata John Kilduff, mitra di Again Capital LLC, New York.
Harga minyak tertekan oleh laporan bahwa Ketua Komite Keuangan Senat Amerika, Ron Wyden, berencana untuk memperkenalkan undang-undang yang menetapkan pajak tambahan 21 persen atas keuntungan perusahaan minyak yang dianggap berlebihan.
RUU itu akan menerapkan pajak tambahan 21 persen atas keuntungan berlebih dari perusahaan minyak dan gas dengan pendapatan tahunan lebih dari USD1 miliar.
Ketatnya pasokan diperparah oleh penurunan ekspor dari Libya di tengah krisis politik yang memukul output dan mengganggu aktivitas pelabuhan.
Produsen OPEC Plus lainnya berjuang untuk memenuhi kuota produksi dan Rusia menghadapi larangan ekspor minyak karena perang di Ukraina.
Baca Juga: Pasokan Kembali Mengetat, Harga Minyak Melesat Ke Level 122 Dolar Per Barel
Departemen Energi (DOE) Amerika juga mengumumkan Pemberitahuan Penjualan keempat sebesar 45 juta barel minyak mentah dari Strategic Petroleum Reserve.
UBS menaikkan proyeksi harga Brent menjadi USD130 per barel untuk akhir September dan menjadi USD125 untuk tiga kuartal berikutnya, meningkat dari estimasi sebelumnya di USD115.
"Persediaan minyak yang rendah, kapasitas cadangan yang berkurang, dan risiko pertumbuhan pasokan yang berada di bawah pertumbuhan permintaan selama beberapa bulan mendatang mendorong kami untuk menaikkan perkiraan harga minyak kami," kata bank tersebut.
Lembaga pemeringkat Fitch menaikkan asumsi harga Brent dan WTI untuk 2022 masing-masing sebesar USD5 menjadi USD105 dan USD100 per barel.
Pasar menunggu laporan mingguan dari American Petroleum Institute, Selasa, dan Badan Informasi Energi, Rabu, untuk data persediaan minyak mentah dan bahan bakar Amerika.
Di sisi permintaan, wabah Covid terkini di China yang ditelusuri ke sebuah bar di Beijing menimbulkan kekhawatiran akan fase penguncian baru.
Dalam laporan bulanannya, Organisasi Negara Eksportir Minyak mempertahankan perkiraannya bahwa permintaan minyak dunia akan melebihi tingkat pra-pandemi pada 2022, tetapi mengatakan invasi Rusia ke Ukraina dan perkembangan terkait pandemi virus korona menimbulkan risiko yang cukup besar.
Berita Terkait
Terpopuler
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
Pemerintah: Peserta BPJS Ketenagakerjaan Bisa Kredit Rumah dengan Bunga Rendah
-
Dongkrak Kredit, OJK Rilis Aturan Pembiayaan UMKM
-
Utang Luar Negeri Turun Jadi 432,5 Miliar Dolar AS, Ini Sebabnya
-
Syarat Gaji Minimal untuk Pengajuan KPR Subsidi Pemerintah: UMR Bisa Dapat?
-
Peserta JKN di Aceh Selatan Rasakan Manfaat Layanan Kesehatan Tanpa Hambatan
-
Pemerataan Pembangunan Infrastruktur hingga ke Wilayah Timur Indonesia
-
Telkom Hadirkan Fasilitas Air Bersih bagi Masyarakat Adat Bonokeling di Banyumas
-
Buah Konsistensi dan Keunggulan Tata Kelola, Telkom Akses Pertahankan TOP GRC Award 2025
-
Menkeu Purbaya Guyur Bank BUMN Rp200 Triliun, Para Bos Himbara Disebut Pusing Tujuh Keliling
-
9 Kontroversi Bahlil Lahadalia Sejak Menjabat Menteri