Suara.com - AKBP Raden Brotoseno resmi dipecat dengan tidak hormat dari jajaran kepolisian terkait kasus korupsi cetak sawah pada 2016, proyek yang saat itu ditangani Mabes Polri tempatnya bekerja. Kekayaan Brotoseno disebut meningkat tajam mengingat rasuah tersebut terbukti menilap harta negara senilai Rp3 miliar.
Kabar terbaru, kasus tersebut membuat Komisi Kode Etik Peninjauan Kembali atau KKEP PK resmi menjatuhkan sanksi pemberhentian dengan tidak hormat terhadap suami penyanyi Tata Janeeta tersebut.
Dari kasus korupsi ini, Brotoseno harus menghadapi serangkaian pemeriksaan. Dia resmi dijatuhi hukuman 5 tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Tipikor Jakarta pada 14 Juni 2017. Dia juga diwajibkan membayar denda Rp300 juta subsider 3 bulan kurungan.
Setelah dibebaskan, keputusan awal Polri untuk tidak langsung memecat Brotoseno menuai kecaman dari banyak pihak. Indonesia Corruption Watch (ICW) menduga Brotoseno menduduki jabatan sebagai Penyidik Madya Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri setelah menghirup udara bebas.Namun kini KKEP PK telah berubah pikiran. Keputusan pemecatan diambil 8 Juli 2022 lalu.
Kekayaan Brotoseno
Serangkaian kasus itu ternyata tak banyak mempengaruhi kekayaan Brotoseno. Mantan polisi ini diketahui memiliki total kekayaan miliaran rupiah. Brotoseno diketahui memiliki tanah dan bangunan senilai Rp525 juta.
Kekayaan lain berupa satu unit Toyota Fortuner seharga Rp310 juta. Ditambah lagi harta bergerak lain senilai Rp21 juta serta giru dan kas senilai Rp130 juta.
Kekayaan ini membuat Brotoseno berhasil memikat kaum sosialita. Sebelum menikah dengan penyanyi Tata Janeeta, Brotoseno sempat digosipkan berpacaran dengan Angelina Sondakh yang juga terlibat dalam proyek Wisma Atlet Palembang untuk Sea Games 2011.
Kisah asmara itu bermekar saat Brotoseno terlibat dalam penyelidikan kasus korupsi tersebut dan Angelina Sondakh saat itu masih berstatus sebagai saksi. Kemudian saat Angelina Sondakh berada dalam tahanan keduanya dikabarkan menikah siri.
Baca Juga: Usut Dugaan Korupsi Tanah di Pulo Gebang, KPK Sudah Targetkan Beberapa Calon Tersangka
Kasus korupsi cetak sawah yang menjerat nama Brotoseno kemudian terkesan miris. Peran berubah karena dulunya terdakwa korupsi ini adalah bagian dari tim kepolisian penyelidik kasus korupsi Wisma Atlet Palembang.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Berita Terkait
-
AKBP Brotoseno Dipecat dari Polri, Tata Janeeta: Engkau Tetap Suami Terbaik
-
Perjalanan Kasus AKBP Brotoseno: Korupsi hingga Dipecat dengan Tidak Hormat
-
Brotoseno Dipecat dari Polri, Tata Janeeta Berjanji Akan Tetap Setia Mendampingi
-
Tata Janeeta Curhat Usai AKBP Brotoseno Dipecat Polri: Suamiku, Kamu Memang Tidak Sempurna
-
Usut Dugaan Korupsi Tanah di Pulo Gebang, KPK Sudah Targetkan Beberapa Calon Tersangka
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Kementerian PKP Ajak Masyarakat Kenali Program Perumahan Lewat CFD Sudirman
-
Aliran Modal Asing Keluar Begitu Deras Rp 4,58 Triliun di Pekan Pertama November 2025
-
Gaikindo Buka Peluang Uji Coba Bobibos, Solar Nabati Baru
-
Emas Antam Makin Mahal di Akhir Pekan Ini, Capai Hampir Rp 2,3 Juta per Gram
-
Emiten PPRE Raih Kontrak Baru Garap Proyek Anak Usaha ANTM di Halmahera Timur
-
Bhinneka Life Telah Tunaikan Klaim Asuransi Rp 308 Miliar Hingga Semester I-2025
-
IHSG Melesat ke Level Tertinggi Selama Perdagangan Sepekan Ini
-
Gaikindo: Mesin Kendaraan Produk Tahun 2000 Kompatibel dengan E10
-
Purbaya Mau Ubah Rp 1.000 Jadi Rp 1, RUU Redenominasi Rupiah Kian Dekat
-
Purbaya Mau Ubah Rp1.000 jadi Rp1, Menko Airlangga: Belum Ada Rencana Itu!