Suara.com - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan optimistis harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit ditingkat petani bisa meningkat hingga kisaran Rp2.400 per kg.
Hal tersebut dikatakan Zulkifli Hasan usai Rapat Terbatas terkait Pengelolaan Produk Turunan Kelapa Sawit di Istana Negara, Jakarta, Senin (18/7/2022).
"Kami akan melakukan segala upaya agar tandan buah segar ini, saya sudah hitung harusnya harganya Rp2.400," kata Zulhas sapaan akrabnya.
Zulkifli menyebut Menteri Keuangan Sri Mulyani sudah menghapus pungutan ekspor yang mengurangi waktu perhitungan TBS. Sehingga diharapkan harga TBS di tingkat petani bisa berangsur naik dari saat ini rata-rata hanya Rp1.000 per kg.
"Oleh karena itu, Menteri keuangan sudah menghapus namanya pungutan ekspor, pungutan ekspor sudah dihapus yang Rp200-nya sudah dihapus ya," ujarnya.
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 115/PMK.05/2022 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 103/PMK.05/2022 tentang Tarif Layanan Badan Layanan Umum Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) pada Kementerian Keuangan menyebutkan adanya perubahan tarif Pungutan Ekspor menjadi 0/MT dolar AS berlaku mulai 15 Juli 2022 sampai dengan 31 Agustus 2022.
"Dasar penghitungan kata mereka yang menghambat, dasar penghitungan itu biasanya dua sebulan sekali ini kami pendekkan menjadi dua minggu sekali. Jadi tidak ada alasan lagi harga buah tandan ini nantinya akan jadi di bawah Rp2.000. Kalau itung-itungan saya harusnya Rp2.000 sampai Rp2.400 harga TBS di tingkat petani. Tentu perlu waktu ya karena ini kan baru berlaku 2-3 hari ini," katanya.
Dengan percepatan ekspor tersebut, diharapkan harga TBS di tingkat pekebun khususnya pekebun swadaya akan meningkat.
Selain itu, adanya penyesuaian tarif layanan pungutan ekspor juga mempertimbangkan keberlanjutan dari pengembangan layanan dukungan pada program pembangunan industri sawit nasional.
Baca Juga: Mendag Zulkifli Hasan Targetkan Harga Sawit Naik Jadi Rp2.400 per Kilogram
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
-
Ngeri Tapi Nagih! Ini Lho Alasan Psikologis Kenapa Kita Doyan Banget Nonton Film Horor
-
Daftar 46 Taipan yang Disebut Borong Patriot Bond Danantara, Mulai Salim, Boy Thohir hingga Aguan
-
Pilih Gabung Klub Antah Berantah, Persis Solo Kena Tipu Eks Gelandang Persib?
Terkini
-
BUMN Ngeluh Subsidi Belum Dibayar Kemenkeu, Purbaya: Suruh Menghadap Saya!
-
Anggaran Subsidi Energi Bocor, Menkeu Purbaya Akui Selama Ini Tak Tepat Sasaran
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Dorong PMI Jadi Wirausaha Tangguh, Mandiri Sahabatku Hadir di Taiwan
-
Bukan Permanen, ESDM: Pembelian BBM Murni Pertamina oleh SPBU Swasta Hanya Solusi Kekosongan Stok
-
Isu Polusi Udara, Wamen Bima Arya Minta Pejabat Naik Transportasi Umum
-
Menteri 'Koboi' Ancam Copot Anak Buah
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
-
Ada yang Belum Sepakat, ESDM Tak Bisa Paksa SPBU Swasta Ambil BBM Murni dari Pertamina
-
DPR Usul Bentuk Pansus Krakatau Steel, Ada Apa?