Suara.com - Teknologi Digital telah banyak menciptakan peluang lapangan pekerjaan. Tak hanya itu, kemudahan dan lingkungan kerja yang lebih fleksibel menjadi pilihan lapangan pekerjaan yang lebih menarik. Sebab, pekerjaan ini bisa memberikan keleluasaan untuk pekerja mengatur ritme kerjanya.
Social Media Specialist Chyntia Andarinie mengatakan mayoritas masyarakat Indonesia saat ini sudah familiar menggunakan internet dalam aktivitas sehari-hari. Agar dapat mengantisipasi dampak buruk internet, diperlukan literasi digital yang salah satu aspeknya adalah kecakapan digital.
"Kecakapan digital penting dimiliki guna membuka peluang kerja yang lebih luas, mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman, dan mencapai kesejahteraan masyarakat," kata Chyntia dalam sebuah diskusi virtual bertajuk "Internet untuk Kampanye Bangga Budaya Indonesia” ditulis, Jumat (22/7/2022).
Menurut dia beberapa bentuk kecakapan digital yang bermanfaat yaitu kemampuan copywriting, public speaking, dan mengolah audio visual.
“Beberapa peluang yang bisa dicoba misalnya narablog, naravlog. Tips agar cakap di dunia digital: kenali potensi diri, pelajari aplikasi, serta gabung komunitas dan kolaborasi," katanya.
Sementara itu relawan Mafindo Nihma mengatakan etika di ruang digital diperlukan karena berkomunikasi dan bertemu dengan berbagai orang dari latar belakang budaya berbeda. Ruang lingkup etika ini meliputi kesadaran, tanggung jawab, integritas, dan kebajikan.
“Kalau kita ingin memasarkan produk, kita harus memilih e-market yang tepat. E-market dapat mendukung produk lokal dengan memberikan kemudahan bertransaksi. Namun, ini semua hanya akan terjadi jika konsumen Indonesia mencintai produk dalam negeri," katanya.
Sementara di tempat yang sama, Manajer Program Pondok Pesantren Budaya Kaliopak Yogyakarta Misbachul Munir menambahkan perkembangan era digital memunculkan tantangan budaya diantaranya mengaburnya wawasan kebangsaan, menipisnya kesopanan, kebebasan berekspresi yang berlebihan, hilangnya batas-batas privasi, dan pelanggaran hak cipta serta hak kekayaan intelektual.
"Kompetensi budaya bermedia digital bermanfaat untuk membentengi diri dari ancaman di dunia digital seperti persoalan hukum atau menjadi korban perundungan. Berbudaya dalam bermedia digital berarti dapat mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika di ranah digital," katanya.
Baca Juga: Tokopedia Ungkap Tantangan Perusahaan Teknologi di Era Digital
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Sinyal Kuat Menkeu Baru, Purbaya Janji Tak Akan Ada Pemotongan Anggaran Saat Ini
-
Lampung Jadi Pusat Energi Bersih? Siap-Siap Gelombang Investasi & Lapangan Kerja Baru
-
Dirut Baru Siap Bawa Smesco ke Masa Kejayaan
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Di Tengah Badai Global, Pasar Obligasi Pemerintah dan Korporasi Masih jadi Buruan
-
Telkomsel, Nuon, dan Bango Kolaborasi Hadirkan Akses Microsoft PC Game Pass dengan Harga Seru
-
Sosok Sara Ferrer Olivella: Resmi Jabat Kepala Perwakilan UNDP Indonesia
-
Wamen BUMN: Nilai Ekonomi Digital RI Capai 109 Miliar Dolar AS, Tapi Banyak Ancaman
-
Netmonk dari PT Telkom Indonesia Berikan Layanan Monitoring Jaringan Mandiri
-
Tantangan Berat Tak Goyahkan PGAS: Catat Laba Bersih Rp2,3 Triliun di Tengah Gejolak Global