Suara.com - PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia melakukan peremajaan sistem yang digunakan untuk penyimpanan dan penyelesaian transaksi di pasar modal, yaitu The Central Depository and Book-Entry Settlement System.
Peremajaan tersebut ditujukan untuk mendukung pertumbuhan jumlah investor pasar modal serta frekuensi transaksi bursa.
Direktur KSEI Syafruddin menyampaikan dengan pembaruan sistem, performance C-BEST akan meningkat baik dari sisi kapasitas maupun kecepatan dalam melakukan proses penyelesaian transaksi.
Kecepatan sistem dalam melakukan proses penyelesaian transaksi menjadi 150 ribu per menit dari sebelumnya 20 ribu per menit atau meningkat 650 persen.
“Dibanding versi C-BEST sebelumnya, kecepatan proses ini meningkat lebih dari tujuh kali atau meningkat sekitar 50 kali dibanding dengan sistem lama yang diganti pada tahun 2018.” kata dia dalam siaran pers, Jumat (5/8/2022).
Ia menambahkan sistem baru ini dapat membuka rekening dana nasabah secara otomatis real time host to host dengan sistem back office pemegang rekening KSEI sehingga menjadi lebih cepat dan dapat mendukung penyederhanaan proses pembukaan rekening.
“Sebagai antisipasi pertumbuhan jumlah investor dan rekening, maka nomor rekening di C-BEST yang sebelumnya hanya berjumlah 14 karakter kini ditambahkan menjadi 16 karakter. Sehingga setiap pemegang rekening KSEI yang sebelumnya terbatas hanya dapat membuka 1,6 juta rekening investor atau nasabah, kini dapat membuka hingga 2 miliar rekening,” kata dia.
Berdasarkan data akhir semester I 2022, rata-rata frekuensi harian transaksi bursa mengalami pertumbuhan khususnya selama 3 tahun terakhir, dari 468 ribu selama tahun 2019 menjadi 1,38 juta selama tahun 2022 (sampai dengan Juli).
Peremajaan yang dilakukan pada tanggal 23 Juli 2022 meliputi pembaruan server dan kenaikan versi sistem operasi untuk mendukung rencana strategis KSEI dan perkembangan pasar modal.
Baca Juga: KSEI Resmi Terdaftar BI-FAST, Transaksi Pasar Modal Kini Makin Mudah dan Murah
Berita Terkait
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Waduh, Banyak Nasabah Gunakan Pinjol Buat Main Judol
-
Serapan Lambat SAL APBN Disorot Menkeu Purbaya, Ancam Pindahkan Dana Rp 15 Triliun
-
Inflasi Indonesia Kembali Positif di September, Sentuh Laju Tercepat Sejak Mei 2024
-
Drama Saham DADA: Dari Terbang 1500 Persen ke ARB Berjamaah, Apa Penyebabnya?
-
Emiten Afiliasi Haji Isam PGUN Buka Suara Soal Lahan Sawit
-
Resmi! Pansel Dewas dan Direksi BPJS 2026-2031 Dibentuk, Seleksi Dimulai Pekan Ini
-
Menko Airlangga Bongkar Alasan Cabut PIK 2 dari Daftar PSN Prabowo
-
Telkom Dukung Kemnaker Siapkan Program Pemagangan bagi Lulusan Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Menkeu Purbaya soal Perang Dagang AS-China: Biar Aja Mereka Berantem, Kita Untung!