Suara.com - Perkembangan teknologi selalu membawa perubahan terhadap budaya masyarakat. Salah satunya penggunaan Artificial Intelligence (AI) dalam bisnis online yang kian berkembang pesat seperti saat ini.
AI sudah banyak digunakan diberbagai industri, dari mulai perbankan, kesehatan, media, pelayanan pelanggan, bahkan marketplace.
CEO Digitiket Rizqi Mulyantara Hidayat Syah mengatakan secara sederhana AI merupakan jenis pemrograman digital yang melakukan tugas sesuai dengan kecerdasan manusia seperti robot.
"AI ini punya berbagai kemampuan seperti memberikan alasan, menemukan makna, memberikan bimbingan terhadap proses apapun, dan menggeneralisasikan dan belajar dari pengalaman masa lalu," katanya dalam webinar bertajuk 'Bagaimana Teknologi Informasi akan Mengubah Masa Depan Kita' ditulis Jumat (12/8/2022).
Menurut dia sistem AI secara umum digunakan untuk customer support management, digital assistance, cyber security, dan role of all in ecommerce.
"Gambaran nyata kita berinteraksi dengan AI adalah ketika kita membuka marketplace. AI akan menangkap semua data pencarian kita di platform marketplace. Semua situs belanja terbesar seperti Amazon dan Alibaba menggunakan sistem AI yang kompleks," ucapnya.
Selain itu kata dia, AI memberitahu tentang semua merek yang akan datang dan teknologi AI memberitahu item yang baru diunggah, serta memberikan rekomendasi berdasarkan pencarian.
Namun perkembangan teknologi tidak serta membawa ke arah positif namun juga ada negatifnya. Seperti yang dikatakan Dosen Ikom Universitas Muhammadiyah Malang Frida Kusumastuti yang menyebut perkembangan teknologi selalu berdampak terhadap perubahan budaya.
"Ketika televisi berkembang, budaya pop lahir memperkaya budaya baca yang dilahirkan dari teknologi cetak atau surat kabar. Demikian juga ketika internet berkembang, budaya digital tumbuh," kata Frida.
Baca Juga: Mengenal MRI 3 Tesla yang Dilengkapi Kecerdasan Buatan, Apa Kelebihannya Untuk Pasien?
Namun demikian ia menyebut perubahan budaya tersebut membawa tantangan seperti mengaburnya wawasan kebangsaan, menipisnya nilai kesopanan, hilangnya budaya Indonesia, berkurangnya toleransi dan penghargaan terhadap perbedaan, hilangnya batas privasi, serta minimnya pemahaman akan hak-hak digital.
"Contoh sederhana berkurangnya toleransi dan penghargaan terhadap perbedaan yakni munculnya komentar negatif, tidak, mendukung, dan tidak inklusif terhadap perbedaan," pungkas Frida.
Berita Terkait
-
Artificial Intelligence Mampu Cegah Penipuan danDukung Transisi Perbankan Fisik ke Digital
-
Studi Ungkap Wikipedia Banyak Dipakai untuk Keputusan Hukum
-
Mengenal MRI 3 Tesla yang Dilengkapi Kecerdasan Buatan, Apa Kelebihannya Untuk Pasien?
-
Tips Aman Transaksi Digital: Cari Cuan Online Memang Menggiurkan, Tapi Perlu Berhati-hati
-
Ulasan Buku Perubahan Besar: Kekuatan Bisnis Online dan Network Marketing
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Pertumbuhan Kredit Kuat dan DPK Meningkat, Fungsi Intermediasi Bank Mandiri Solid di Akhir Tahun
-
Saham-saham yang Cum Date 29 Desember, Siap Bagikan Dividen Jumbo
-
BRI Peduli Salurkan 5.000 Paket Sembako di Ciampea
-
Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
-
Harga Emas Diprediksi Makin Naik Tahun 2026, Faktor 'Perang' Jadi Kunci
-
La Suntu Tastio, UMKM Binaan BRI yang Angkat Tradisi Lewat Produk Tas Tenun
-
Pasca Akusisi, Emiten Properti Milik Pengusahan Indonesia Ini Bagikan Dividen
-
Harga Emas Kompak Meroket: Galeri24 dan UBS di Pegadaian Naik Signifikan!
-
Pabrik Chip Semikonduktor TSMC Ikut Terdampak Gempa Magnitudo 7 di Taiwan
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Tahun 2025, Update Terbaru OJK Desember