Suara.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahudin Uno, menyebutkan Indonesia bakal mempertimbangkan mengambil penawaran Impor minyak dari Rusia.
Pertimbangam ini didasarkan pada penawaran Rusia yang 30% lebih murah. Kendati begitu, belum ada keputusan jumlah impor minyak Rusia ke Indonesia.
Lebih lanjut Sandi Uno dalam pernyataan resminya Sabtu (20/8/2022) menyebutkan Presiden Joko Widodo juga menaruh ketertarikan yang sama terhadap impor minyak dari Rusia tersebut.
Alasannya adalah harga minyak dari Rusia yang lebih murah dari rata-rata harga minyak internasional. Meski demikian, Rusia akan tetap mendulang keuntungan untuk modal invasinya ke Ukraina.
Namun, keputusan impor ini belum sepenuhnya disetujui. Sebaliknya, Indonesia bakal menghadapi tantangan besar berupa boikot dari negara-negara dunia yang pro terhadap Ukraina, terutama Amerika Serikat.
Pasalnya, setiap transaksi dolar dalam perdagangan internasional bakal berada di bawah kontrol negara Paman Sam tersebut. Bank Indonesia juga terancam dikeluarkan dari Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunications (SWIFT) sebagai wujud sanksi. Jika hal tersebut terjadi, maka Bank Indonesia terancam tidak bisa melakukan transaksi menggunakan dolar.
Hubungan Ekspor – Impor Indonesia dan Rusia
Hubungan ekspor-impor Indonesia-Rusia dalam enam tahun ke belakang mengalami pasang surut, terutama sejak 2020 atau awal pandemi Covid-19.
Mengutip data Kementerian Perdagangan, ekspor-impor Indonesia dengan Rusia pada 2021 menyentuh nilai 2,75 miliar dolar Amerika. Angka tersebut naik 42,25% dibandingkan pada 2020 yang hanya menyentuh 1,93 miliar dolar.
Baca Juga: Pekan Lalu, Harga Minyak Dunia Anjlok 1,5 Persen
Nilai ekspor-impor 2021 ini menjadi pencapaian tertinggi dalam beberapa tahun ke belakang. Sementara pada 2020 ekspor-impor Indonesia ke negara pimpinan Presiden Vladimir Putin ini hanya Rp1,49 miliar dolar.
Adapun rinciannya yaitu impor migas sebesar 44,87 juta dolar serta impor nonmigas 1,21 miliar dolar. Sementara ekspor Indonesia ke Rusia adalah kebutuhan nonmigas seperti lemak hewani dan minyak.
Artinya, neraca ekspor impor Indonesia dengan negara Rusia mencatat pada tahun 2021 mencapai surplus 239,79 juta dolar Amerika.
Pencapaian tersebut bisa dibilang lebih baik jika dibanding 2020, yang mana Indonesia mengalami defisit mencapai 340,38 juta dolar Amerika.
Sedangkan per Januari 2022, Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa nilai ekspor Indonesia ke negata Rusia capai176,5 juta dolar Amerika atau Rp2,52 triliun. Angka tersebut berkembang 58,69% jika dibandingkan dengan nilai ekspor pada bulan Desember 2021 yang mana hanya US$111,2 juta.
Diketahui, nilai ekspor negara Indonesia ke negara Rusia per Januari 2022 juga bisa dikatakan jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan Januari 2021 yang mengalami kenaikan 60,29%.
Berita Terkait
-
Kenaikan Harga Tiket Pesawat Tak Bisa Dihindari, Asita DIY: Kunjungan Wisata Bisa Turun
-
Bos Holding BUMN Perkebunan Ramalkan Harga Minyak Goreng Stabil pada Rp14.000 Hingga Akhir Tahun
-
Dampak Perang Nuklir Rusia-Amerika Serikat, Lenyapkan 75 Persen Populasi Dunia
-
Putri Sekutu Presiden Putin Tewas Dalam Serangan Bom Mobil
-
Pekan Lalu, Harga Minyak Dunia Anjlok 1,5 Persen
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Akui Ada Pengajuan Izin Bursa Kripto Baru, OJK: Prosesnya Masih Panjang
-
Saham AS Jeblok, Bitcoin Anjlok ke Level Terendah 7 Bulan!
-
Baru 3,18 Juta Akun Terdaftar, Kemenkeu Wajibkan ASN-TNI-Polri Aktivasi Coretax 31 Desember
-
BUMN-Swasta Mulai Kolaborasi Perkuat Sistem Logistik Nasional
-
IHSG Lesu Imbas Sentimen Global, Apa Saja Saham yang Top Gainers Hari Ini
-
Gaji PNS Naik Tahun Depan? Ini Syarat dari Kemenkeu
-
Menkeu Purbaya Yakin Sisa Anggaran Kementerian 2025 Lebihi Rp 3,5 Triliun
-
Nilai Tukar Rupiah Menguat di Jumat Sore, Didorong Surplus Transaksi Berjalan
-
Sinyal Bearish Bitcoin: Waspada Bull Trap di Tengah Ketidakpastian Makro Global
-
Perkuat Tulang Punggung Ekonomi, BRI Salurkan KUR untuk UMKM