Suara.com - Pemkab Pasaman Barat ingin segera membangun pabrik kelapa sawit dari dana Lembaga Pembiayaan Dana Bergulir (LPDB) Kementerian Koperasi dan UKM.
"Koperasi Perintis sudah ditunjuk dan bersedia mendirikan pabrik kelapa sawit. Setelah sebelumnya penggabungan beberapa koperasi tidak berhasil," kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Pasaman Barat Pahrein, Minggu (28/8/2022).
Menurutnya, dengan penunjukan Koperasi Perintis untuk membuat pabrik kelapa sawit karena memiliki luas kebun 4.800 hektare.
"Sementara, syarat di LPDB harus memiliki luas kebun 6.000 hektare. Namun, Koperasi Perintis bersedia membuat kesepakatan dengan kebun masyarakat untuk memenuhi syarat luas yang ditentukan," kata dia.
Ia menjelaskan, saat ini rencana pendirian pabrik kelapa sawit pada tahap studi kelayakan oleh pihak LPDB Kementerian Koperasi dan UKM.
"Nanti, mereka akan menilai apakah Koperasi Perintis itu layak didirikan pabrik kelapa sawit atau tidak," ujarnya dikutip dari Antara.
Pihaknya menegaskan akan memberi fasilitasi ke Kementerian Koperasi agar pabrik itu terwujud dengan industri turunannya yang mengikutinya nanti.
Menurutnya, pabrik kelapa sawit yang direncanakan itu akan memiliki kapasitas produksi 30-60 ton per jam dengan biaya dari LPDB di kisaran Rp100 miliar sampai Rp200 miliar.
"Kita berencana kalau bisa pabrik itu berdiri di bagian selatan Pasaman Barat," katanya.
Baca Juga: Terus Naik, Ini Daftar Lengkap Harga Sawit Riau Sepekan ke Depan
Ia berharap semua pihak dapat mendukung rencana pendirian pabrik kelapa sawit ini dalam rangka meningkatkan ekonomi petani sawit yang ada.
Selain itu juga menambahkan niat mendirikan pabrik kelapa sawit itu berawal aduan masyarakat yang terkendala jual beli tandan buah segar (TBS) oleh koperasi kepada pabrik.
Setelah itu, ia menyampaikan kendala dan aspirasi masyarakat itu kepada Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumbar Nazwir ketika melakukan kunjungan kerja ke Pasaman Barat sekitar empat bulan yang lalu.
Berdasarkan informasi pihak provinsi itu, katanya, ada badan pengelola dana bergulir di Jakarta yang bersedia memberikan dana untuk Pasaman Barat.
Berita Terkait
-
Kejaksaan Tahan Empat ASN Terkait Kasus Suap Pembangunan RSUD Pasaman Barat
-
Menkop Teten Masduki Targetkan Pabrik Minyak Makan Merah Sudah Terbangun Oktober 2022
-
Industri Sawit Diklaim Berkontribusi terhadap Pembangunan Desa
-
Daerah Penghasil Sawit Hanya Terima Rp 3,4 Triliun dari DBH Sektor Itu, Isran Noor: Sangat Kecil
-
Terus Naik, Ini Daftar Lengkap Harga Sawit Riau Sepekan ke Depan
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 5 Rekomendasi Cushion Lokal dengan Coverage Terbaik Untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp50 Ribuan
Pilihan
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
-
Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
Terkini
-
Sosok Rahmad Pribadi: Dari Harvard Hingga Kini Bos Pupuk Indonesia
-
Laba SIG Tembus Rp114 Miliar di Tengah Lesunya Pasar Domestik
-
Sepekan, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1 Triliun
-
Laba Bank SMBC Indonesia Anjlok Jadi Rp1,74 Triliun
-
Produsen Indomie Kantongi Penjualan Rp90 Triliun
-
OJK Bongkar Maraknya Penipuan Digital, Banyak Pelaku Masih Berusia Muda
-
Bank Mega Syariah Catat Dana Kelolaan Wealth Management Tembus Rp 125 Miliar
-
Pertamina Tindak Lanjuti Keluhan Konsumen, Lemigas Beberkan Hasil Uji Pertalite di Jawa Timur
-
Naik Tips, OCBC Nisp Catat Laba Rp3,82 Triliun
-
Tarif Listrik Non-Subsidi dan Bersubsidi Dipastikan Tak Naik Sepanjang November 2025