Suara.com - Perusahaan ritel yang cukup terkenal di Indonesia, Miniso menyampaikan permintaan maaf karena mendesain diri mereka serta pemasaran produk dengan embel-embel 'toko dan produk asal Jepang' dan mengaku bahwa strategi mereka adalah kesalahan besar.
Merek Miniso bukan nama baru dalam dunia bisnis, termasuk di Indonesia. Toko ini menyediakan beragam kebutuhan umah tangga, aksesoris, peralatan dapur, hingga produk kecantikan.
Miniso identik dengan logo mereka yang menggunakan huruf katakana (Jepang) hingga banyak konsumen yang menganggap Miniso adalah buatan Jepang dan sedikit mirip dengan Uniqlo, yang memang berasal dari Jepang.
Namun, mengutip dari The Guardian, baru-baru ini muncul gelombang protes konsumen terkait klaim Miniso yang menyerupai brand Jepang. Pihak manajemen lantas menyampaikan permintaan maaf terkait hal itu.
Miniso bahkan mengaku malu karena melakukan promosi dengan embel-embel berasal dari Jepang pada awal perkembangan usaha.
Kritik terhadap Miniso mulai banyak disampaikan sejak Juli lalu saat cabang Miniso Spanyol memposting foto-foto mainan Putri Disney di Instagram yang mengenakan cheongsam Cina. Namun, Miniso justru memberi label boneka itu sebagai geisha Jepang.
Kesalahan promosi ini memunculkan kritik hingga respon negatif dari warganet di media sosial yang berdampak pada penurunan harga saham Miniso turun lebih dari 37%.
Kelompok Nasionalis China dan sentimen Anti-Jepang semakin memperburuk kondisi ini. Mereka ramai-ramai mengutuk strategi marketing dari Miniso.
"Miniso adalah perusahaan China dari awal hingga akhir, dan ingin menjadi merek China yang jujur," sebut pernyataan terkait.
Baca Juga: Ngaku Jepang Ternyata China, Miniso Minta Maaf Usai Menipu
Tidak hanya Miniso, sejak 2019 lalu, ada ratusan usaha China yang menghapus elemen Jepang sebagai bentuk kepercayaan diri industri mereka.
Pihak Miniso sendiri mengaku akan meminta pertanggungjawaban staf senior atas kelalaian pada iklan terkait. Miniso juga menegaskan mereka akan lebih giat dalam menyampaikan nilai-nilai China kepada dunia.
Berita Terkait
-
Menanti Final Kejuaraan Dunia 2022: Ahsan/Hendra Melawan Ganda Malaysia Aaron/Soh
-
Ngaku Jepang Ternyata China, Miniso Minta Maaf Usai Menipu
-
5 Rahasia Kecantikan Jepang yang Bikin Tampak Awet Muda
-
10 Manga Jepang Terbaik Untuk Dibaca Tahun Ini
-
Senator Amerika Kunjungi Taiwan, China Meradang Gelar Pasukan Lagi
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Bunga Acuan Sudah Turun 5 Kali, BI Minta Perbankan Cepat Turunkan Bunga
-
7 Ide Usaha Modal 1 Juta, Anti Gagal dan Auto Cuan
-
Cara Daftar WiFi Internet Rakyat, Surge Buka Akses Biaya Rp100 Ribu per Bulan
-
Operasikan 108 Kapal, PIS Angkut Energi 127,35 juta KL Sepanjang Tahun 2025
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Kilang Minyak Indonesia Tetap Relevan di Tengah Pergeseran ke EBT
-
Blockchain Dianggap Mampu Merevolusi Pengelolaan Data Nasional, Benarkah?
-
Dukung Kemajuan Industri Sawit, BRI Fasilitasi Sindikasi Pembiayaan Rp5,2 Triliun bagi PT SSMS
-
Perlukah BBM Bobibos Lakukan Pengujian Sebelum Dijual, Begini Kata Pakar
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi