Suara.com - Keputusan pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi pada akhir pekan lalu dinilai sebagai pengelolaan anggaran subsidi yang salah.
Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif Center for Social Political Economic and Law Studies, Ubedilah Badrun.
"Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya harus digunakan sebesar besarnya untuk kepentingan dan kemakmuran rakyat. Jadi pemanfaatan kekayaan alam ini harus kembali ke rakyat dalam bentuk subsidi. Jadi sebetulnya subsidi ini jangan jadi beban," kata Ubedilah saat ditemui di Kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (8/9/2022).
Tapi sayangnya kata dia, paradigma para penguasa negeri ini melihat bahwa anggaran subsidi adalah sebuah beban yang harus dihilangkan bahkan ditiadakan.
"Sehingga kalau subsidi sampai dikurangi itu artinya pengelolaan kekayaan negara salah, jadi argumennya keliru," katanya.
Ubedilah juga menyoroti pernyataan pemerintah yang menyebut bahwa selama ini penikmat anggaran subsidi adalah kelompok orang kaya.
"Subsidi tidak tepat sasaran, itu juga argumennya salah, kenapa bertahun-bertahun baru sekarang ini," tanya Ubedilah.
Menurutnya kenaikan harga BBM ini bisa dihindari jika pemerintah benar-benar memikirkan nasib rakyat.
Baca Juga: Harga BBM Bersubsidi Naik, Petani di Pandeglang Minta HPP Gabah Dinaikkan
"Karena kan memang ada beberapa proyek mercusuar yang seharusnya bisa dihilangkan atau minimal bisa ditahan dulu," katanya.
"Masa sih harus lebih mementingkan proyek IKN dari pada derita rakyat kan itu keliru dan argumennya parah," tambah Ubedilah.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tampak geram melihat data bahwa hampir sekitar 80 persen anggaran subsidi Pertalite dinikmati orang berkocek tebal alias mampu.
"Dari subsidi Pertalite Rp93,5 triliun ini 80 persen dinikmati oleh rumah tangga yang relatif mampu bahkan sangat kaya," kata Sri Mulyani dalam konferensi persnya di Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (26/8/2022).
80 persen tersebut lanjut Sri Mulyani setara dengan Rp60 triliun lebih, artinya anggaran subsidi Pertalite ini hampir seluruh dinikmati orang pemilik mobil. Sementara sisanya sebesar 20 persen hanya dikonsumi oleh pemilik motor.
Sementara untuk konsumsi Solar, penikmat subsidi ini lebih gila lagi, karena hampir 95 persen dinikmati orang kaya, sementara sisanya 5 persen baru orang miskin.
Berita Terkait
-
Soal Kenaikan Harga BBM Bersubsidi, Presiden Jokowi Kena Skak Mantan Menterinya; Jangan Miskin Pikir!
-
Masyarakat Belum Pulih dari Pandemi, Fraksi PKS Bantul Tolak Tegas Kenaikan Harga BBM Subsidi
-
Jawaban Wapres Ma'ruf Amin setelah Mobil Dinasnya Diadang Mahasiswa
-
Harga BBM Bersubsidi Naik, Petani di Pandeglang Minta HPP Gabah Dinaikkan
-
Geruduk DPRD Solo Tolak Kenaikan Harga BBM, Masa Aksi Tutup Jalan Adi Sucipto
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
Terkini
-
Perusahaan TV Kabel Sky Fokus Streaming, Ratusan Karyawan Jadi Korban
-
BPJS Ketenagakerjaan Laksanakan Pasar Budaya K3 di PT Kahatex, Implementasi dari Permenaker
-
Ekonomi Dunia di Ambang Melambat, Bos BI Ungkap Biang Keroknya
-
Krim 'Seupil'! Quality Control Biskuit Roma Dikritik Habis oleh Siswa, Mayora Diminta Tanggung Jawab
-
Dari Desa untuk Negeri, Farida Farichah Resmi Dampingi Ferry Juliantono di Kemenkop
-
SIG Klaim Punya Fasilitas Pemusnah Bahan Perusak Ozon Pertama di Asia Tenggara!
-
Goldman Sachs Naikkan Target Price BBRI Jadi Rp4.760 per Saham
-
Cara Cek Penerima BSU BPJS Ketenagakerjaan September 2025, Kapan Cair?
-
Dorong Ekonomi Kerakyatan, BRI Salurkan KUR Rp114,28 Triliun hingga Agustus 2025
-
Dapat Suntikan Dana dari Trump, Inggris Buka 7.500 Lowongan Kerja