Suara.com - PT Pertamina (Persero) terus meningkatkan pengawasan dalam pendistribusian BBM sampai ke tingkat Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Langkah nyata yang dilakukan adalah dengan mengembangkan sistem digital baik di hulu sampai ke hilir atau dari sistem pengolahan minyak di kilang hingga pendistribusiannya ke SPBU.
Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menilai, sistem digitalisasi Pertamina akan memberikan dampak signifikan, jika dikombinasikan dengan implementasi penggunaan aplikasi MyPertamina di SPBU.
Startegi tersebut dinilai akan mencegah terjadinya penyelewenagan penggunaan BBM bersubsidi mulai dari pengolahan, hingga titik akhir pendistribusian ke masyarakat.
Anggota Komite BPH Migas Saleh Abdurrahman mengharapkan, digitalisasi yang dilakukan serta pengembangan dan pembangunan kilang baru bisa memastikan ketahanan pasokan BBM di Tanah Air.
"Sistem digitalisasi SPBU dengan MyPertamina itu akan bisa mengurangi/mencegah penyelewengan," ujar Saleh dalam keterangan persnya di Jakarta, Rabu (14/9/2022).
Direktur Eksekutif Reforminer Institute Komaidi Notonegoro menilai, digitalisasi rantai distribusi penyaluran BBM merupakan keharusan untuk diimplementasikan. Lantaran hal itu menjadi kunci untuk memastikan, BBM diproduksi dan disalurkan dengan tepat.
"Saya kira manfaatnya cukup besar. Segala sesuatunya jadi lebih tercatat dan terpetakan dengan baik," ujar Komaidi
Pertamina diketahui telah memiliki sistem pemantauan data mulai dari produksi di hulu hingga distribusi BBM ke masyarakat lewat Pertamina Integrated Enterprise Data and Command Center (PIEDCC).
Baca Juga: Pemerintah Bayar Subsidi Pertamina dan PLN per Tiga Bulan Mulai Tahun 2023
Melalui sistem PIEDCC bisa terpantau aliran produksi kilang yang disalurkanke Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM). Adapun juga, jumlah BBM yang akan disalurkan ke kendaraan pengangkut (truk tangki) akan dilakukan secara otomatis sesuai dengan jumlah yang dimasukkan lewat sistem.
Semua data ini juga terpantau lewat PIEDCC. Selanjutnya, saat diangkut oleh truk tangki menuju SPBU juga dimonitor secara sistematis. Pengawasan tidak hanya di darat, tapi juga dilakukan di laut saat pengangkutan BBM menggunakan kapal.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Berkat Pemberdayaan BRI, Batik Malessa Ubah Kain Perca hingga Fashion Premium
-
BSU Guru Kemenag Cair! Ini Cara Cek Status dan Pencairan Lewat Rekening
-
Update Harga Sembako: Cabai dan Bawang Merah Putih Turun, Daging Sapi Naik
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
Harga Emas Antam Melonjak Drastis dalam Sepekan
-
Hari Minggu Diwarnai Pelemahan Harga Emas di Pegadaian, Cek Selengkapnya
-
Orang Kaya Ingin Parkir Supercar di Ruang Tamu, Tapi Kelas Menengah Mati-matian Bayar Cicilan Rumah
-
Mampukah Dana Siap Pakai dalam APBN ala Prabowo Bisa Pulihkan Sumatera?
-
Anak Purbaya Betul? Toba Pulp Lestari Tutup Operasional Total, Dituding Dalang Bencana Sumatera
-
Percepat Pembangunan Infrastruktur di Sumbar, BRI Dukung Pembiayaan Sindikasi Rp2,2 Triliun