Suara.com - Badan Anggaran (Banggar) DPR menyepakati defisit APBN 2023 sebesar 2,84 persen terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) seperti yang diajukan pemerintah.
“Defisit APBN 2023 disepakati sebesar 598 triliun atau 2,84 persen terhadap PDB. APBN 2023 didesain agar tetap optimis tapi tetap waspada atas risiko ketidakpastian yang tinggi,” kata anggota Panja Defisit dan Pembiayaan APBN Banggar DPR, Bramantyo Suwondo, dalam Rapat Kerja dengan Menteri Keuangan ditulis, Rabu (28/9/2022).
Selain itu, Banggar DPR dan pemerintah juga menyepakati postur RAPBN 2023 berupa penerimaan negara sebesar Rp2.463 triliun. Sedangkan belanja negara disepakati sebesar Rp3.061 triliun.
Sementara itu, Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengatakan, keputusan DPR bersama pemerintah untuk melakukan konsolidasi APBN 2023 merupakan keputusan yang strategis.
Selain itu, juga antisipatif dalam menghadapi perkembangan ekonomi global di tahun depan.
“Perekonomian global tahun depan masih dibayangi kenaikan suku bunga, gejolak di sektor keuangan dan nilai tukar. Maka defisit anggaran yang lebih rendah, memberi potensi keamanan bagi APBN dan perekonomian kita,” ujar Menkeu.
Lebih lanjut Sri Mulyani mengatakan, dengan defisit sebesar Rp598 triliun, ada pembiayaan utang yang harus diterbitkan pemerintah. Jumlah pembiayaan dari utang tersebut mencapai Rp696 triliun.
“Kita menyepakati untuk sangat waspada terhadap pembiayaan defisit dan pengelolaan utang tersebut. Kami sangat berterima kasih atas kerja sama yang baik dalam penyusunan APBN Tahun Anggaran 2023,” ujarnya.
Dia juga menegaskan, bahwa pemerintah akan memfokuskan APBN 2023 untuk meningkatkan produktivitas perekonomian.
Baca Juga: Kementerian/Lembaga Paling Doyan Belanja, Sudah Habiskan Anggaran Rp575 Triliun Hingga Agustus 2022
Sehingga dapat memberikan dukungan pada upaya menciptakan transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Setelah pembicaraan tingkat I rampung, pembahasan RUU APBN 2023 akan dibawa ke Rapat Paripurna DPR.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Jadi Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia, John Herdman Punya Kesamaan Taktik dengan STY
Terkini
-
Pemerintah Bidik Gig Economy Jadi Mesin Ketiga Pendorong Ekonomi Nasional
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Jelang Akhir Tahun, BSI Siapkan Uang Tunai Rp15,49 Triliun
-
Menko Airlangga Puja-puji AI, Bisa Buka Lapangan Kerja
-
Hans Patuwo Resmi Jabat CEO GOTO
-
Airlangga Siapkan KUR Rp10 Triliun Biayai Proyek Gig Economy
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Pabrik VinFast Subang Digeruduk Massa Sehari Usai Diresmikan, Minta 'Jatah' Lokal
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Investor ADRO Dapat Jatah Dividen Rp 4 Triliun, Kapan Mulai Cair?