Suara.com - China menolak disalahkan Dana Moneter Internasional (IMF) terkait rendahnya pertumbuhan ekonomi nasional tahun ini, yang menjadi rekor terburuk kedua dalam 40 tahun terakhir.
"Menghadapi situasi yang kompleks di dalam dan di luar negeri, perekonomian China telah bertahan dari tekanan dan menunjukkan momentum pemulihan yang stabil," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China (MFA) Mao Ning di Beijing, Rabu (12/10/2022).
Proyeksi IMF mengatakan, pertumbuhan ekonomi China tahun ini hanya 3,2 persen, jauh dibandingkan pencapaian tahun lalu sebesar 8,1 persen.
Penurunan pertumbuhan ekonomi ini menurut IMF disebabkan oleh kebijakan nol COVID-19.
Kebijakan tersebut berbuntut pada penguncian wilayah (lockdown) di beberapa kota, termasuk Shanghai dan Beijing, kota penyangga ekonomi utama China.
"Hanya ketika pandemi dapat dikendalikan, maka ekonomi dapat distabilkan," kata Mao saat menanggapi pernyataan IMF tersebut, dikutip via Antara.
Saat semua hal dipertimbangkan, lanjut dia, langkah-langkah COVID-19 di China telah bekerja paling efektif dan paling hemat biaya.
Ia menjelaskan, bahwa ekonomi China memiliki ketahanan yang kuat, potensi yang besar, dan fundamental ekonomi mampu menopang pertumbuhan ekonomi China yang sehat dalam jangka panjang.
Tahun 2022 di China merupakan tahun politik. Partai Komunis China (CPC) menggelar hajatan politik lima tahunan berupa kongres nasional yang digelar mulai Minggu (16/10).
Baca Juga: Peredaran 270,28 Kilogram Sabu dari China Berhasil Digagalkan
Berita Terkait
-
Harga Minyak Turun Tiga Hari Berturut-turut, OPEC: Ekonomi Kian Tidak Pasti
-
Krisis Ekonomi Makin Dekat, IMF Desak Pemerintah di Dunia Lindungi Masyarakat Rentan
-
Stagflasi Menjadi Ancaman, Apa Maksudnya?
-
BI Rate Naik, Pengembang Properti Optimis Perbankan Tak Serta Merta Naikan Suku Bunga Kredit
-
Peredaran 270,28 Kilogram Sabu dari China Berhasil Digagalkan
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Usai BNI, Menkeu Purbaya Lanjut Sidak Bank Mandiri Pantau Anggaran Rp 200 T
-
Bursa Kripto Global OKX Catat Aset Pengguna Tembus Rp550 Triliun
-
Jadi Duta Mobile JKN di Kupang, Pemuda Ini Bagikan Edukasi Memanfaatkan Aplikasi Layanan Kesehatan
-
IHSG Tetap Perkasa di Tengah Anjloknya Rupiah, Ini Pendorongnya
-
Sidak Bank Mandiri, Menkeu Purbaya Mengaku Dimintai Uang Lagi untuk Kredit Properti dan Otomotif
-
Ini Dampak Langsung Kebijakan Menkeu Purbaya Tak Naikkan Cukai Hasil Tembakau
-
Bank Indonesia Dikabarkan Jual Cadangan Emas Batangan 11 Ton, Buat Apa?
-
Rupiah Ditutup Ambruk Hari Ini Terhadap Dolar
-
Pertamina Klaim Vivo dan BP Siap Lanjutkan Pembicaraan Impor BBM
-
Singgung Situasi Global, SBY: Uang Lebih Banyak Digunakan untuk Kekuatan Militer, Bukan Lingkungan