Suara.com - Social Bella, perusahaan beauty-tech di Indonesia, hari ini mengumumkan pendanaan terbarunya yang dipimpin oleh Temasek dan L Catterton, dua investor yang juga ikut serta dalam pendanaan sebelumnya. Selain itu, East Ventures, Jungle Ventures, dan sejumlah investor terdahulu perusahaan juga ikut berkontribusi terhadap investasi yang berjumlah lebih dari US$60 juta atau lebih dari Rp 920 miliar ini.
Pendanaan yang sukses diraih Social Bella di tengah keadaan ekonomi makro yang menantang saat ini membuktikan kekuatan model bisnis perusahaan yang fokus pada sustainable growth, dengan pertumbuhan meningkat 20 kali lipat sejak 2020 dan juga margin yang semakin meningkat.
Menargetkan pasar SHEconomy senilai Rp 920 triliun atau US$ 60 miliar di Asia Tenggara, dimulai dengan pasar kecantikan lebih dari Rp 153 triliun atau US$10 miliar di kawasan ini, Social Bella semakin memantapkan diri sebagai pelopor dan pemimpin di industri kecantikan di Indonesia, dengan kekuatan utama pada traffic jutaan pengunjung bulanan, kekuatan ekosistem kecantikan terintegrasi, fokusnya pada konsumen, dan kemampuan teknologi yang terdepan.
Di dalam upayanya membangun ekosistem produk kecantikan dan perawatan pribadi yang lengkap dan aman, sejauh ini, Social Bella telah membuka 48 toko fisik berpendekatan omnichannel di lebih dari 24 kota di Indonesia, dan juga telah memperluas ambisinya ke Vietnam, dengan membuka 13 toko di kota Ho Chi Minh, Hanoi, Danang, dan Binh Duong.
Selain itu, perusahaan juga telah meluncurkan Lilla pada 2020, unit bisnis di pasar ibu dan anak yang berhasil menarik minat signifikan hingga kini. Saat ini, Lilla telah melengkapi layanan ekosistemnya dengan menghadirkan toko fisik pertamanya, yang mampu menarik traffic pengunjung yang cukup tinggi sejak diresmikan.
Co-founder & Presiden Social Bella Christopher Madiam menyampaikan, “Bisnis berkelanjutan telah menjadi prinsip inti kami sejak pertama kali Social Bella didirikan. Semua langkah berani kami pun selalu diperhitungkan dengan matang. Inilah mengapa kami mampu menghasilkan pertumbuhan yang luar biasa meskipun di tengah pandemi. Kami pun mampu mendapatkan dukungan besar dari investor terkemuka, memvalidasi model bisnis kami, dan membangun fundamental bisnis yang kuat. Kami tidak pernah takut untuk menjadi pioner yang membawa perubahan dalam industri ini, namun kekuatan utama kami terletak pada konsistensi kami pada strategi pertumbuhan berkelanjutan dalam jangka panjang, akan terus menjadi panduan kami dalam pengembangan perusahaan.”
Sementara itu, Willson Cuaca, Co-founder & Managing Partner East Ventures, salah satu investor pertama sejak Social Bella berdiri, mengapresiasi tinggi Social Bella atas rekam jejaknya dalam bisnis berkelanjutan.
“Social Bella selalu memiliki passion tinggi untuk membangun bisnis berkelanjutan yang mengutamakan kepentingan pelanggan. Selama pandemi, kami benar-benar terkesan menyaksikan perusahaan dapat mengubah tantangan menjadi peluang ekspansi sambil beradaptasi dengan cepat menjawab perubahan kebutuhan jutaan pelanggan di tengah dinamika pandemi, dengan strategi luar biasa yang belum pernah kita lihat sebelumnya di industri ini. Kami telah melihat langsung bagaimana tim Social Bella, dari mengelola perusahaan selama pandemi hingga pasca pandemi, dengan mahir menyalip dan melaju lebih cepat dibandingkan pemain lain di kelasnya.”
Baca Juga: Cegah Jeratan Lintah Darat, Erick Thohir Dorong BUMN Beri Kemudahan Pekerja Migran
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Sama dengan Indonesia, Malaysia Kantongi Tarif 19 Persen dari Amerika Serikat
-
BPJS Kesehatan Luncurkan Gerak Sehat Prolanis: Dorong Masyarakat Aktif Cegah Penyakit Kronis
-
ASEAN dan China Upgrade FTA Versi 3.0, Hapus Hambatan Non-Tarif dan Buka Akses UMKM
-
Potensi EBT Melimpah, Pemerintah Sinkronisasi Aturan Soal Transisi Energi
-
Mau Lepas Ketagihan Impor LPG, Bahlil Mulai Proyek Hilirisasi Batu Bara Jadi DME pada 2026
-
Rupiah Dibuka Stagnan Pada Awal Pekan Ini
-
Ancaman Tarif AS Kian Nyata! BI Waspada, Aliran Modal Asing dari Emerging Market Terus Berfluktuasi
-
OJK Umumkan 5 Bank Telah Gulung Tikar
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
SPBU Pertamina Diminta Perbanyak Improvisasi Layanan, dari Toilet hingga Fasilitas Instagramable