Suara.com - Menteri BUMN Erick Thohir berencana menggabungkan semua transportasi yang ada di DKI Jakarta menjadi satu kepemilikan. Nantinya ada badan usaha yang mengatur semua jalannya transportasi.
Rencana ini, jelas dia, bertujuan agar transportasi di DKI Jakarta bisa terintegrasi secara maksimal, seperti di luar negeri. Selama ini, menurut Erick, integrasi antar transportasi di DKI Jakarta sudah terjadi, tetapi belum maksimal.
"Hari ini, (integrasi) sudah terjadi tapi belum maksimal, ini harus kita dorong, karena belum ada payung bersama antara pusat dan daerah. Ini kan sendiri-sendiri MRT dan KRL aset masih sendiri-sendiri. Mimpinya Pak Presiden minta bagaimana ini jadi satu kesatuan dengan sistem yang sama. Sistem payment satu," ujar Erick di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (19/10/2022).
Mantan Bos Klub Inter Milan ini menyebut, perlu payung hukum bersama untuk mengatur kepemilikan transportasi di DKI Jakarta. Namun Erick tidak merinci kapan payung hukum terkait penggabungan transportasi di DKI Jakarta keluar.
"Ini kita lihat seperti di negara-negara lain, negara lain bisa masa kita nggak bisa. Ini proses yang akan kita lihat, kita benchmarking juga. Kita kalau mau jadi negara maju, jangan bikin policy yang side back," ucap dia.
Namun demikian, Erick tidak merinci apakah semua transportasi di DKI Jakarta masuk dalam kepemilikan BUMN. Akan tetapi, yang pasti, ia akan menggabungkan kepemilikan transportasi di DKI Jakarta, agar membentuk sistem yang sama.
"MRT, LRT, Commuter line, semua lah yang sudah dibangun sekarang jadi satu kesatuan supaya sistemnya sama. Belum kita bicarakan (model badan usaha), bukan tidak mungkin kepemilikan bersama, kan hari ini eranya kebersamaan. Generasi muda kan mendorong yang lebih senior harus lebih kolaboratif kita belajar dari yang muda lah," jelas dia.
Sementara, PJ Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, menambahkan, pihaknya akan terlebih dahulu mengumpulkan BUMN dan BUMD untuk membahas rencana. Dia bilang, rencana ini akan dijalankan secepatnya.
"Kami nanti sinergi kebijakan-kebijakan itu. Bisa lah, Nggak ada masalah, nanti kita kaji. Toh di negara lain bisa, kita juga harus bisa," pungkas dia.
Baca Juga: 4 Cara Mengingat Rute Transportasi Umum untuk Kamu yang Sering Nyasar
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Aset Tanah Ade Kuswara Kunang Tersebar dari Bekasi, Cianjur Hingga Karawang
-
Babak Baru Industri Kripto, DPR Ungkap Revisi UU P2SK Tegaskan Kewenangan OJK
-
Punya Kekayaan Rp76 M, Ini Pekerjaan Ade Kuswara Sebelum Jabat Bupati Bekasi
-
DPR Sebut Revisi UU P2SK Bisa Lindungi Nasabah Kripto
-
Hotel Amankila Bali Mendadak Viral Usai Diduga Muncul di Epstein Files
-
Ekspansi Agresif PIK2, Ada 'Aksi Strategis' saat PANI Caplok Saham CBDK
-
Tak Ada Jeda Waktu, Pembatasan Truk di Tol Berlaku Non-stop Hingga 4 Januari
-
Akses Terputus, Ribuan Liter BBM Tiba di Takengon Aceh Lewat Udara dan Darat
-
Kepemilikan NPWP Jadi Syarat Mutlak Koperasi Jika Ingin Naik Kelas
-
Kemenkeu Salurkan Rp 268 Miliar ke Korban Bencana Sumatra