Suara.com - Ekonomi Amerika Serikat tengah terguncang akibat lonjakan inflasi sementara negara-negara di Eropa sedang bersiap dengan kondisi terburuk akibat konflik Rusia Ukraina juga dipastikan akan mengalami resesi pada tahun depan.
Dalam 70 tahun sejak 1950, ekonomi dunia telah mengalami empat resesi global, yakni pada tahun 1975, 1982, 1991, dan 2009.
Dalam setiap episode ini, terjadi kontraksi dalam produk domestik bruto (PDB) global riil per kapita tahunan dan kelemahan berbasis luas di indikator utama aktivitas ekonomi global lainnya.
Tiap masa resesi di berbagai tahun itu sangat tersinkronisasi secara internasional, yang melibatkan gangguan ekonomi dan keuangan yang parah di banyak negara di dunia. Resesi global 2009 sejauh ini merupakan episode terdalam dan paling sinkron di antara keempatnya.
Pemulihan global biasanya melibatkan pembalikan luas dalam aktivitas ekonomi makro dan keuangan. Di antara empat episode, pemulihan terkuat terjadi setelah resesi 1975.
Berkat dukungan kebijakan yang besar, cepat, dan terkoordinasi secara global, pemulihan setelah resesi tahun 2009 adalah episode terkuat kedua.
Berdasarkan riset Bank Dunia, dampak resesi global bervariasi di berbagai kelompok negara. Rata-rata pertumbuhan per kapita menurun lebih banyak di negara maju daripada negara berkembang dan pasar berkembang selama resesi global.
Negara berpendapatan rendah rata-rata mengalami penurunan pertumbuhan per kapita yang lebih besar daripada rata-rata negara berkembang dan pasar berkembang.
Sebagai episentrum krisis keuangan, negara-negara maju merasakan beban resesi global 2009. Sebaliknya, pertumbuhan negara berkembang dan pasar berkembang tetap positif selama resesi dan negara-negara tersebut memberikan pemulihan yang lebih kuat pasca krisis tahun 2009 daripada setelah salah satu dari tiga episode sebelumnya.
Baca Juga: Cahaya Indonesia Ditengah 'Badai' Perekonomian Dunia
Bagi negara berpendapatan rendah dapat terus tumbuh selama resesi global terbaru, sedangkan pertumbuhan per kapita mereka telah anjlok di episode sebelumnya.
Kawasan Asia Timur dan Pasifik dan Asia Selatan bahkan terus berkembang selama resesi global. Namun, empat wilayah negara berkembang dan pasar berkembang lainnya, terutama yang lebih mengandalkan ekspor komoditas industri, mengalami penurunan output per kapita.
Indonesia sendiri sejauh ini masih tumbuh cukup baik dari segi ekonomi. Tetapi, resesi global tersebut tetap harus diwaspadai karena sedikit banyak akan tetap mempengaruhi domestik.
Berita Terkait
-
Masyarakat Disarankan Siapkan Dana Darurat Hadapi Resesi Ekonomi Tahun 2023
-
Ancaman Resesi Ekonomi Menghantui, Pemerintah Klaim Telah Ambil Langkah Penting
-
Fahri Hamzah Kritik Keras Capres dan Parpol yang Hanya Berpikir Masalah Logistik Saja untuk Memenangi Pemilu 2024
-
IMF Sebut Indonesia Titik Terang di Tengah Kesuraman Ekonomi Dunia
-
Cahaya Indonesia Ditengah 'Badai' Perekonomian Dunia
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
Terkini
-
Perusahaan TV Kabel Sky Fokus Streaming, Ratusan Karyawan Jadi Korban
-
BPJS Ketenagakerjaan Laksanakan Pasar Budaya K3 di PT Kahatex, Implementasi dari Permenaker
-
Ekonomi Dunia di Ambang Melambat, Bos BI Ungkap Biang Keroknya
-
Krim 'Seupil'! Quality Control Biskuit Roma Dikritik Habis oleh Siswa, Mayora Diminta Tanggung Jawab
-
Dari Desa untuk Negeri, Farida Farichah Resmi Dampingi Ferry Juliantono di Kemenkop
-
SIG Klaim Punya Fasilitas Pemusnah Bahan Perusak Ozon Pertama di Asia Tenggara!
-
Goldman Sachs Naikkan Target Price BBRI Jadi Rp4.760 per Saham
-
Cara Cek Penerima BSU BPJS Ketenagakerjaan September 2025, Kapan Cair?
-
Dorong Ekonomi Kerakyatan, BRI Salurkan KUR Rp114,28 Triliun hingga Agustus 2025
-
Dapat Suntikan Dana dari Trump, Inggris Buka 7.500 Lowongan Kerja