Suara.com - Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia optimis, Xi Jinping yang kembali terpilih sebagai Presiden China akan membuat investasi negara itu ke Indonesia semakin besar.
Hal ini lantaran menurut Bahlil, selama ini Presiden China Xi Jinping memiliki komunikasi yang baik dengan Presiden Jokowi.
"Itu menurut saya adalah sebuah hal yang positif. Dan Xi Jinping begitu terpilih lagi pasti hubungannya insya Allah akan tambah baik lagi sama pemerintah Indonesia karena selama ini hubungannya baik-baik aja," kata Bahlil dalam paparan realisasi investasi triwulan III 2022, Senin (24/10/2022).
Menurut dia, ada kedekatan khusus antara Presiden Jokowi dan Presiden Xi Jinping terlepas dari status keduanya sebagai pemimpin dua negara.
Bahlil berharap, kedua negara ke depannya bisa terus menggarap investasi yang saling menguntungkan bersama untuk bisa mendorong penciptaan lapangan kerja dan nilai tambah.
"Mudah-mudahan bisa lagi menggarap investasi yang win-win, investasi yang saling menguntungkan dengan Indonesia. Saya juga percaya, insya Allah investasi China ke Indonesia semakin hari semakin bertambah dalam konteks yang saling menguntungkan, dalam konteks yang saling menghargai, dalam konteks bagaimana bisa tumbuh bersama khususnya dalam konteks penciptaan lapangan pekerjaan dan penambahan nilai tambah," kata dia, dikutip dari Antara.
Ia menambahkan, meski ada pelambatan ekonomi di China, ia menyatakan optimistis dan masih yakin investasi negeri tirai bambu tidak akan terganggu.
Pria yang pernah menjabat sebagai Ketua Umum HIPMI itu justru khawatir jika terjadi ketegangan politik antara China dan Taiwan.
"Setiap ada masalah itu ada peluang. Dan di situ dibutuhkan ketajaman kita dalam meng-entertain (menghibur) mereka dalam konteks mengomunikasikan yang baik agar kita bisa menyatu dalam perspektif masalah mereka apa dan kita berikan solusi," kata Bahlil.
Baca Juga: Strategi Sejumlah Pengusaha Properti Hadapi Resesi Ekonomi 2023
Namun demikian, ia menambahkan, Indonesia bisa bertindak seolah menjadi mitra dan membuat negara tersebut jatuh hati dalam upaya menggaet investasi.
Berita Terkait
-
Xi Jinping Cetak Rekor Baru, Jadi Satu-satunya Pemimpin Tiongkok Tiga Periode
-
Bersama Bibit.id, Yuk Kita Putus Mata Rantai Generasi Sandwich
-
Benarkah Bitcoin Jadi Investasi yang Lebih Aman dari Saham? Ini Penjelasannya
-
Bayang-bayang Resesi Menghantui, Aplikasi Pintu Bagikan Tips Investasi
-
Strategi Sejumlah Pengusaha Properti Hadapi Resesi Ekonomi 2023
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Gaikindo: Mesin Kendaraan Produk Tahun 2000 Kompatibel dengan E10
-
Purbaya Mau Ubah Rp 1.000 Jadi Rp 1, RUU Redenominasi Rupiah Kian Dekat
-
Purbaya Mau Ubah Rp1.000 jadi Rp1, Menko Airlangga: Belum Ada Rencana Itu!
-
Pertamina Bakal Perluas Distribus BBM Pertamax Green 95
-
BPJS Ketenagakerjaan Dapat Anugerah Bergengsi di Asian Local Currency Bond Award 2025
-
IPO Jumbo Superbank Senilai Rp5,36 T Bocor, Bos Bursa: Ada Larangan Menyampaikan Hal Itu!
-
Kekayaan Sugiri Sancoko, Bupati Ponorogo yang Kena OTT KPK
-
Rupiah Diprediksi Melemah Sentuh Rp16.740 Jelang Akhir Pekan, Apa Penyebabnya?
-
Menteri Hanif: Pengakuan Hutan Adat Jadi Fondasi Transisi Ekonomi Berkelanjutan
-
OJK Tegaskan SLIK Bukan Penghambat untuk Pinjaman Kredit