Tak hanya itu, lanjut Sonny, Pemkot Tarakan juga mendukung program batik salah satunya dengan mengeluarkan Peraturan Walikota Tarakan No 7 Tahun 2021 tentang pakaian dinas ASN. Setiap hari Kamis, ASN di Tarakan mengenakan batik khas Tarakan yang dibuat Kubedistik.
“Dinas Pariwisata Tarakan juga menjadikan Kubedistik sebagai destinasi wisata belajar batik,” jelas kelahiran Sukabumi, Jawa Barat.
Selama empat tahun berjalan, anggota Kubedistik telah siap mandiri. Hal itu dibuktikan dari kesiapan Hadi, salah seorang tuna rungu-wicara anggota Kubedistik. Dia sudah siap mandiri jika PEP Tarakan Field exit program pada 2023. Menggunakan bahasa isyarat, dengan bersemangat Hadi menyampaikan rasa terima kasih kepada Pertamina serta harapannya.
Senyum Hadi mengungkapkan optimismenya bahwa batik bisa menjadi tumpuan untuk masa depan yang lebih sejahtera. Pasalnya, Kubedistik telah meningkatkan kesejahteraan kelompok difabel Tarakan. Dari sisi ekonomi, pendapatan Kubedistik mencapai Rp143 juta per tahun dan Rp 1,3 juta per bulan untuk tiap anggota.
Selain itu, ada efisiensi biaya pengelolaan lingkungan yang mencapai Rp17,5 juta. Apalagi penggunaan pewarna batik yang ramah lingkungan bisa mengurangi emisi 6.600 kg CO2e/ tahun dan 360 kg per tahun limbah sisa pewarna bakau yang diolah jadi pupuk kompos yang ramah lingkungan.
Arbain, Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Tarakan, mengatakan program Kubedistik paralel dengan tujuan Pemkot. Melalui usaha seperti ini, penyandang disabilitas benar-benar dapat diberdayakan. Pemkot Tarakan saat ini mendata kembali penyandang disabilitas di Kota Tarakan.
“Dengan data terbaru, Pemkot dapat berkolaborasi dengan PEP Tarakan Field menciptakan program-program pemberdayaan sejenis bagi para difabel,” katanya.
Isrianto Kurniawan, Field Manager PEP Tarakan Field, menjelaskan upaya pemberdayaan masyarakat, perempuan, pendidikan, dan kesehatan menjadi perhatian PEP Tarakan Field dalam menjalankan TJSL, termasuk program Kubedsitik. Melalui Kubedistik diharapkan dapat menjadi salah satu model upaya peningkatan kesejahteraan penyandang difabel, menjaga selalu lingkungan dengan menggunakan bahan baku batik alami, serta menjadikan motif batik Tarakan sebagai motif unggulan di Kalimantan Utara.
“Pengembangan akses teknologi dan literasi digital bagi penyandang difabel terus dilakukan, selain sebagai bagian dari upaya untuk menjawab tantangan masa depan dalam era industri 4.0,” katanya.
Baca Juga: Pertamina EP Temukan Cadangan Gas Baru di Wilayah Cepu
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Rupiah Melemah, Sentimen Suku Bunga The Fed Jadi Faktor Pemberat
-
Daftar Pinjol Berizin Resmi OJK: Update November 2025
-
Survei: BI Bakal Tahan Suku Bunga di 4,75 Persen, Siapkan Kejutan di Desember
-
Berapa Uang yang Dibutuhkan untuk Capai Financial Freedom? Begini Trik Menghitungnya
-
Tiru Negara ASEAN, Kemenkeu Bidik Tarif Cukai Minuman Manis Rp1.700/Liter
-
Pemerintah Bidik Pemasukan Tambahan Rp2 Triliun dari Bea Keluar Emas Batangan di 2026
-
BRI Dukung PRABU Expo 2025, Dorong Transformasi Teknologi bagi UMKM Naik Kelas
-
Bunga KUR Resmi Flat 6 Persen dan Batas Pengajuan Dihapus
-
Finex Rayakan 13 Tahun Berkarya
-
Pertamina Blokir 394.000 Nomor Kendaraan, Tak Bisa Lagi Beli Pertalite dan Solar Subsidi