Suara.com - PT Mandiri Manajemen Investasi (Mandiri Investasi) meresmikan operasional Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro Koro Kabalo yang dihadiri oleh Komisaris Mandiri Investasi Riki Frindos dan Taufan Wijaya Direktur dari PT Trinusa Energy.
Pembangkit listrik berkapasitas produksi 2,2 megawatt (MW) tersebut merupakan salah satu anak usaha yang dikelola dalam portfolio Reksadana Penyertaan Terbatas Mandiri Infrastruktur Ekuitas (RDPT MIE). Pasokan listrik dari pembangkit tersebut, rencananya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan listrik di sejumlah wilayah Provinsi Sulawesi Tengah.
Dipilihnya propinsi Sulawesi tengah bukan tanpa alasan, dinilai termasuk provinsi yang sangat baik dalam pengendalian inflasi secara nasional, dibuktikan dengan dua penghargaan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) diperoleh Provinsi Sulawesi Tengah pada tahun 2020 dan 2021 juga pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat.
Selain itu wilayah tersebut juga memiliki potensi yang sangat baik dan akan menguntungkan kedepannya.
“Ya, kita lihat dan awasi bersama proyek ini saya optimis lokasi investasi yang dipilih juga berpengaruh,” ujar Riki saat menghadiri acara peresmian.
Pada kesempatan terpisah Direktur Utama Mandiri Investasi Aliyahdin Saugi yang kerap dipanggil Adi ini menjelaskan bahwa salah satu sumber dana pembangunan pembangkit listrik yang menggunakan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) yang ramah lingkungan itu, berasal dari Reksadana Penyertaan Terbatas Mandiri Infrastruktur Ekuitas (RDPT MIE) yang memang khusus didesain untuk mendukung berbagai proyek infrastruktur yang mengedepankan ramah lingkungan berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT).
“Hal itu sejalan dengan kebijakan pemerintah dan holding grup usaha kami: Bank Mandiri, sekaligus mendukung kebijakan pemerintah yang aktif mengedepankan pembangunan infrastruktur dan ekonomi ramah lingkungan,” tutur Adi, di sela peresmian PLTMH Koro Kabalo.
Adi menambahkan, investasi pembangunan PLTMH Koro Kabalo berasal dari pendanaan Mandiri Investasi melalui dana kelolaan di RDPT MIE dan bauran hutang yang berasal dari Perbankan.
Listrik yang dihasilkan pembangkit listrik tersebut, langsung dibeli oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), yang telah melakukan penandatanganan power purchase agreement (PPA) dengan PT Trinusa beberapa waktu lalu. Pemerintah pun mendukung kemajuan industri EBT dengan diterbitkannya Peraturan Presiden Nomor 112 tahun 2022 yang mengatur industi EBT.
Baca Juga: Ansar Ahmad: Batam Berpotensi Kembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah
“Listrik dari PLTMH Koro Kabalo diharapkan dapat memenuhi kebutuhan listrik bagi rumah tangga, dan industri di Kota Palu dan wilayah lainnya, sehingga dapat meningkatkan perekonomian di Sulawesi Tengah, serta tentunya memberikan keuntungan bagi investor pemegang RDPT MIE,” papar Adi.
Selain pembangunan PLTMH Koro Kabalo, Mandiri Investasi melalui RDPT MIE telah berinvestasi pada pembangunan empat PLTMH lainnya yang tersebar di Pulau Jawa dan Sumatera.
Seluruh PLTMH tersebut telah beroperasi dengan total kapasitas produksi listrik mencapai 9,4 MW, termasuk listrik dari PLTMH Koro Kabalo. Hal itu sebagai bukti nyata dari komitmen perusahaan yang fokus mendukung pengembangan bisnis energi terbarukan.
Mandiri Investasi, selaku manajer investasi penerbit dan pengelola reksadana berencana melanjutkan kesuksesan operasional PLTMH Koro Kabalo, dengan menerbitkan reksadana serupa, untuk mendukung pembangunan PLTMH sejenis di berbagai wilayah lainnya.
Saat ini, RDPT MIE sedang mengembangkan pembangunan PLTMH di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Kedua PLTMH itu rencananya akan dibangun pada tahun 2023, dan direncanakan dapat beroperasi pada tahun 2025.
“Kami optimistis, penerbitan RDPT MIE untuk mendukung pembangunan PLTMH di Bogor dan Banyumas, mendapat sambutan baik dari investor. Berkaca dari operasional PLTMH Koro Kabalo dan empat PLTMH lainnya, terbukti proyek infrastruktur berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT) sangat prospektif” tutur Adi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Minim Sentimen, IHSG Berakhir Merosot ke Level 8.618 Hari Ini
-
Rundown dan Jadwal Ujian CAT PPPK BGN 2025 18-29 Desember 2025
-
ESDM Mulai Jalankan Proyek Pipa Gas Dusem, Pasok Energi dari Jawa ke Sumatera
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Riset: Banyak Peminjam Pindar Menderita Gunakan Skema Pembayaran Tadpole
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Rupiah Terus-terusan Meloyo, Hari Ini Tembus Rp 16.700
-
Purbaya Umumkan APBN Defisit Rp 560,3 Triliun per November 2025, 2,35% dari PDB
-
BTN Catatkan Laba Bersih Rp 2,91 Triliun Hingga November 2025
-
Menko Airlangga Ngeluh Harga Mobil-Motor Murah Bikin Jakarta Macet