Suara.com - Rasanya, kini hampir setiap ecommerce memiliki layanan paylater yang semakin memudahkan kita untuk belanja sekarang bayar nanti. Dan persyaratan untuk pengajuan pun tidak terlalu sulit. Hanya bermodal KTP, kamu sudah bisa mendapat limit jutaan rupiah yang bisa dibelanjakan apa saja.
Mirip dengan kartu kredit, namun paylater memberikan tenor yang lebih singkat. Pun dengan bunganya, yang umumnya lebih tinggi. Jadi, bijaksanalah dalam penggunaannya, ya.
Meski memberikan banyak kemudahan, paylater juga ada kekurangannya, lho. Buat kamu yang berminat menggunakan payLater, sebaiknya pahami dahulu kelebihan dan risikonya berikut ini, seperti dikutip dari laman Finmas.
1. Prosesnya lebih cepat dan mudah
Proses pengajuan payLater umumnya cepat dan praktis, bahkan beberapa ada yang cuma butuh waktu kurang dari 5 menit. Ditambah lagi, paylater lebih cepat diaktifkan dibandingkan kartu kredit. Itu sebabnya, belanja paylater bisa membantu memenuhi kebutuhan rumah tangga, khususnya di saat banyak kebutuhan mendesak yang harus dibeli.
2. Tenor yang Bervariasi
Paylater memiliki jangka waktu pinjaman (tenor) yang bervariasi, mulai dari 1 bulan hingga 12 bulan. Jika tenor yang diambil kecil, maka bunganya pun makin kecil.
3. Menawarkan Banyak Promo
Baca Juga: Bayar Akulaku PayLater Kini Bisa Lewat Aplikasi myXL
Biasanya, pihak e-commerce juga menyediakan banyak promo untuk pengguna fitur ini, seperti misalnya diskon pembelian, biaya penanganan, dan jenis penawaran menarik lainnya.
1. Bunga dan Denda yang Cukup Tinggi
Sama halnya seperti fasilitas kredit lainnya, payLater juga memberlakukan bunga dan denda. Nilai bunga cicilannya cukup tinggi, terkadang bisa mencapai 2%. Belum lagi adanya denda keterlambatan pembayaran. Jadi, sebelum memakai fitur PayLater, sebaiknya pertimbangkan kembali soal risiko bunga dan denda keterlambatannya yang tinggi ini.
2. Data Pribadi yang Kurang Aman
Sama seperti halnya pengajuan kredit pada umumnya, kamu juga akan diminta berbagai data diri. Karena berbasis digital, identitas diri ini cukup riskan untuk diretas. Risiko penyalahgunaan data pribadi oleh oknum-oknum tidak bertanggungjawab bisa saja terjadi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Sepatu New Balance yang Diskon 50% di Foot Locker Sambut Akhir Tahun
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Grab Indonesia 2025: Ketika Platform Digital Menjadi Bantalan Sosial dan Mesin Pertumbuhan Ekonomi
-
Purbaya Ungkap Peluang Gaji PNS Naik Tahun Depan, Ini Bocorannya
-
ESDM Terus Kejar Target Produksi Minyak Tembus 900 Ribu Barel per Hari
-
Harga Cabai Tak Kunjung Turun Masih Rp 70.000 per Kg, Apa Penyebabnya?
-
Pasokan Energi Aman, Pembangkit Listrik Beroperasi Tanpa Kendala Selama Nataru
-
Bahlil Tegaskan Perang Total Lawan Mafia Tambang
-
Petani Soroti Kebijakan Biodiesel Justru Bisa Rusak Ekosistem Kelapa Sawit
-
Dirayu Menperin soal Insentif Mobil Listrik 2026, Ini Jawaban Purbaya
-
Jelang Tahun Baru, Purbaya: Saya Pikir Menkeu Sudah Tenang 31 Desember
-
Sejarah! Produksi Sumur Minyak Rakyat Dibeli Pertamina di Jambi