Bisnis / Energi
Rabu, 31 Desember 2025 | 20:45 WIB
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, menegaskan komitmen pantang mundur pemerintah dalam memberantas praktik mafia tambang. Foto Antara.
Baca 10 detik
  • Bahlil tegas lawan mafia tambang: Siapa langgar aturan, negara tak boleh kalah.
  • Jutaan hektar hutan dikuasai tambang ilegal berhasil dikembalikan ke negara.
  • Kelola tambang harus ramah lingkungan & dilarang semrawut demi manfaat rakyat.

Suara.com - Menjelang pergantian tahun, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menegaskan komitmen pantang mundur pemerintah dalam memberantas praktik mafia tambang. Bahlil menekankan bahwa kewibawaan negara harus ditegakkan demi memastikan kekayaan alam dikelola sesuai aturan dan memberikan manfaat nyata bagi rakyat.

“Siapa yang melawan atau melanggar hukum, melanggar aturan, maka saya sebagai pembantu presiden menegakkan aturan. Siapa saja. Dan negara harus berwibawa, nggak boleh negara kalah,” tegas Bahlil dalam keterangan resminya, Rabu (31/12/2025).

Upaya pembersihan industri ekstraktif ini telah menunjukkan hasil nyata melalui kerja keras Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH). Bahlil mengungkapkan bahwa hingga saat ini, jutaan hektar kawasan hutan negara yang sebelumnya dikuasai secara ilegal oleh tambang-tambang tak berizin, kini telah berhasil diambil alih kembali oleh negara.

Bahlil mengingatkan bahwa tambang sepenuhnya milik negara; badan usaha hanya diberikan hak untuk mengelola melalui izin resmi. Oleh karena itu, optimalisasi tata kelola menjadi kunci untuk mendongkrak pendapatan negara dan menjamin kesejahteraan masyarakat di sekitar lingkar tambang.

Selain penegakan hukum, Menteri ESDM juga tengah mendorong transformasi industri pertambangan nasional agar lebih berkelanjutan. Ia menuntut para pelaku usaha untuk tidak hanya mengejar profit maksimal, tetapi juga wajib menjaga kelestarian lingkungan dan memicu pertumbuhan ekonomi lokal.

"Maunya kita itu adalah pengelolaan tambang secara maksimal boleh, tetapi lingkungan juga harus kita jaga. Tidak boleh hanya semrawut-semrawut," ujar Bahlil.

Melalui penataan ulang perizinan dan pengawasan yang lebih ketat, pemerintah optimis sektor pertambangan Indonesia akan bergerak ke arah yang lebih ramah lingkungan sekaligus tetap menjadi motor utama penerimaan negara.

Load More