Suara.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo meramal inflasi hingga akhir tahun akan lebih rendah. Bahkan, tingkat inflasi masih di bawah dari perkiraan BI.
Dia menyebut, imbas kenaikan BBM, inflasi langsung melejit naik ke level 6,1%, tapi inflasi berangsur turun di level 5,7%.
"Semula kami perkirakan 6,6% dengan realisasi ini bahkan bisa lebih rendah dari 6,3% akhir tahun.Itu inflasi IHK," ujar Perry dalam konferensi pers KSSK, Kamis (3/11/2022).
"Inflasi inti, bulan Oktober kemarin 3,3%, semula kami perkirakan dulu 3,7%, inflasi inti lebih rendah, di akhir tahun semula inflasi inti 4,3% dengan inflasi inti lebih rendah dari 4,3%," tambah dia.
Menurut Perry, lebih rendahnya perkiraan tingkat inflasi karena semua pihak bisa mengendalikan inflasi pangan. Dia melihat, para pemerintah daerah memberikan insentif untuk mengendalikan insentif pangan.
"Inflasi pangan yang rendah bahkan deflasi jadi faktor positif. Second round bahkan third round dampak penyesuaian harga BBM lebih rendah termasuk ke inflasi IHk dan inflasi inti itu faktornya," ucap dia.
Selain itu, tutur Perry, stabilisasi nilai tukar rupiah yang dilakukan BI bisa meredam kenaikan harga-harga produk impor di dalam negeri.
"Itu hasilnya bahwa depresiasi nilai tukar rupiah termasuk paling rendah diantara negara lain. Agar nggak sebabkan kenaikan harga harga dalam negeri, seperti import inflation itu, jadinya IHK dan inflasi inti lebih rendah dari yang diperkiraan," beber dia.
Kemudian, Perry menambahkan, BI juga merespon tingginya inflasi dengan menaikkan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reserve Repo Rate sebesar 4,75%.
Baca Juga: 9 Pemimpin Baru Bank Indonesia Resmi Ditetapkan, Gubernur Beri Wejangan Makna Amanah
"Semula Semester II tahun depan kenaikan suku bunga forward loaded preemptive pada paruh pertama 2023. Dengan inflasi inti terjaga lebih rendah dari 4% dan langkah koordinasi Pempus dan Pemda kami perkirakan inflasi IHK di bawah 4%," pungkas dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
Pemerintah: Peserta BPJS Ketenagakerjaan Bisa Kredit Rumah dengan Bunga Rendah
-
Dongkrak Kredit, OJK Rilis Aturan Pembiayaan UMKM
-
Utang Luar Negeri Turun Jadi 432,5 Miliar Dolar AS, Ini Sebabnya
-
Syarat Gaji Minimal untuk Pengajuan KPR Subsidi Pemerintah: UMR Bisa Dapat?
-
Peserta JKN di Aceh Selatan Rasakan Manfaat Layanan Kesehatan Tanpa Hambatan
-
Pemerataan Pembangunan Infrastruktur hingga ke Wilayah Timur Indonesia
-
Telkom Hadirkan Fasilitas Air Bersih bagi Masyarakat Adat Bonokeling di Banyumas
-
Buah Konsistensi dan Keunggulan Tata Kelola, Telkom Akses Pertahankan TOP GRC Award 2025
-
Menkeu Purbaya Guyur Bank BUMN Rp200 Triliun, Para Bos Himbara Disebut Pusing Tujuh Keliling
-
9 Kontroversi Bahlil Lahadalia Sejak Menjabat Menteri