Suara.com - Minat masyarakat terhadap kendaraan listrik (EV) di Indonesia, menurut Direktur Utama Adira Finance Dewa Made Susila masih berada di tahap awal (early stage) sehingga penjualan belum terasa maksimal.
“Reflection industry-nya masih early. Pembeli kendaraan listrik roda empat saat ini masih (di segmen) orang kaya yang dah punya mobil. Early adopter adalah mereka, namun, belum (masuk ke tahapan) mass consumption,” kata Made dalam temu media terbatas pada Minggu (13/11/2022) malam.
Hal ini karena menurut Made, dipengaruhi masa pengenalan kendaraan listrik baik roda empat maupun roda dua kepada masyarakat, dinamika dan karakteristik masing-masing kendaraan serta konsumen di Indonesia.
“Ada beberapa karakter kendaraan listrik yang beda dengan kendaraan konvensional. Misalnya komposisi harga baterai yang lebih besar daripada komponen lainnya,” kata dia.
“Selain itu, perilaku unik nasabah kendaraan Indonesia yang memikirkan banyak hal, termasuk harga jual. Harga secondary (kendaraan listrik) terbentuk pasarnya,” imbuh dia.
Selain itu, perawatan (maintenance) dan baterai jadi pertimbangan bagi masyarakat sebagai konsumen untuk beralih membeli kendaraan listrik.
“Ini baru tahap awal. Semua konsumen, produsen, dan perusahaan pembiayaan juga belajar soal karakteristik ini agar fair. Kita juga masuk ke segmen pembiayaan itu (EV),” kata Made.
Lebih lanjut, ia berpendapat bahwa Indonesia telah berada di jalur yang tepat menyusul tren negara-negara dunia yang telah mengarah menuju transisi kendaraan ramah lingkungan.
Sebagai contoh, saat ini negagara-negara di Uni Eropa menghentikan kendaraan pembakaran internal (ICE) secara bertahap pada tahun 2035.
Baca Juga: Indonesia Akan Dirikan Pabrik Charger Baterai Mobil Listrik
Blok tersebut hanya akan mengizinkan penjualan kendaraan tanpa emisi pada tahun 2035 dan telah mengamanatkan bahwa 50 persen dari semua van baru dijual pada tahun 2030 menjadi ZEV.
“Sudah menjadi tren bahwa di Eropa pada 2035 tidak boleh memproduksi kendaraan dengan BBM, mereka telah transisi untuk mengganti infrastruktur untuk kendaraan listrik. Rasanya, kita juga mengarah ke sana,” ujar Made.
“Hanya saja, karakteristik konsumen kita berbeda. Adopsinya seberapa cepat? Tidak semua teknologi bisa di-adopt dengan cepat. Namun, tren ini (EV) tidak bisa dihindari,” pungkas dia.
Berita Terkait
-
Indonesia Punya 3 Keunggulan dalam Pengembangan Industri Kendaraan Listrik
-
Testimoni Johnny G Plate Naik Mobil Listrik di KTT G20: Nyaman Tak Perlu Sebut Merek
-
PLN Sukseskan Tour Mobil Listrik Jakarta-Bali Bersama Kemenhub
-
Jelang KTT G20, Pemerintah Gelar Pameran Kendaraan Listrik Berbasis Baterai di Bali
-
Indonesia Akan Dirikan Pabrik Charger Baterai Mobil Listrik
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Neo Pinjam: Bunga, Biaya Admin, Syarat, Tenor, Kelebihan dan Kekurangan
-
Sertifikat Tanah Ganda Paling Banyak Keluaran 1961 Hingga 1997, Apa Solusinya?
-
Optimalkan Nilai Tambah dan Manfaat, MIND ID Perkuat Tata Kelola Produksi serta Penjualan
-
Kasus Sertifikat Tanah Ganda Merajalela, Menteri Nusron Ungkap Penyebabnya
-
3 Altcoin Diprediksi Bakal Meroket Pasca Penguatan Harga Bitcoin US$ 105.000
-
MEDC Mau Ekspor Listrik ke Singapura
-
BRI Peduli Salurkan 637 Ambulans Lewat Program TJSL
-
Tidak Semua Honorer, Hanya Tiga Kriteria Ini Berhak Diangkat Jadi PPPK Paruh Waktu
-
Prediksi Harga Emas Pekan Depan: Was-was RUU Trump, Emas Lokal Bakal Ikut Melemah?
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal