Apabila terpilih menjadi aggregator, Agung menjelaskan yang utama adalah mengenalkan produk Woodeco yang ramah lingkungan. Selain itu, dia akan menangkap peluang kolaborasi dengan UMKM lain untuk ikut serta dalam produksi dan pascaproduksi baik sebagai entrepreneur, suplier bahan baku maupun mencetak entrepeneur.
“Minimal sebagai reseller kami,“ ujarnya.
Agung menilai kelemahan UMKM indonesia adalah lemahnya literasi digital khususnya marketing online. Dia berharap SMEPP dapat menjebatani UMKM untuk melek digital marketing dengan menggunakan lokal pasar internasional khususnya Alibaba.com.
“Kami siap menjadi mentor untuk program ini karena pengalaman kami sudah memasuki tahun kedua dengan menjadi Gold Supplier di Alibaba.com. Bahkan, tahun kemarin kami mendapat penghargaan sebagi Best Indonesia Suplier dari Alibaba Indonesia (ATT Group),“ ungkapnya.
Ni Made Roni, pemilik Made Tea, awalnya sempat ragu bisa masuk 10 besar Pertapreneur Aggregator. Tetapi setelah mendapatkan coaching dari tim MarkPlus dan Pertamina, dia menjadi tambah optimistik untuk masuk ke babak final. Made memiliki usaha botanical infusion dengan merek Tissane Tea.
Dia mengikuti UKM Academy baik secara offline dan online agar bisnisnya naik kelas. Selain itu, Pertamina kerap mengajak ikut pameran dan membeli produk Made Tea untuk gift atau hampers.
“Saya berharap bisa terpilih menjadi agregator. Benefit yang didapatkan akan saya gunakan 50% untuk pengembangan SDM (marketing) guna meningkatkan sales revenue dan 50% untuk mesin guna menunjang produksi. Kami memerlukan mesin filling untuk mempercepat proses produksi kami,” ungkapnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Buat Tambahan Duit Perang, Putin Bakal Palak Pajak Buat Orang Kaya
-
Bank Mandiri Akan Salurkan Rp 55 Triliun Dana Pemerintah ke UMKM
-
Investasi Properti di Asia Pasifik Tumbuh, Negara-negara Ini Jadi Incaran
-
kumparan Green Initiative Conference 2025: Visi Ekonomi Hijau, Target Kemandirian Energi Indonesia
-
LHKPN Wali Kota Prabumulih Disorot, Tanah 1 Hektare Lebih Dihargai 40 Jutaan
-
Masyarakat Umum Boleh Ikut Serta, Pegadaian Media Awards Hadirkan Kategori Citizen Journalism