Suara.com - Subholding Gas Pertamina, PT PGN Tbk berencana memasok gas bumi dan gas alam cair atau Liquified Natural Gas (LNG). Untuk merealisasikan itu, PGN menggandeng BOTAS atau Petroleum Pipeline Corporation BUMN Turki Untuk suplai gas bumi ataupun LNG ke Turkiye.
Direktur Utama PGN, M Haryo Yunianto mengatakan, kerja sama PGN dengan Botas tidak hanya sebatas suplai gas bumi dan LNG, tetapi juga mengenai pengembangan kerjasama hidrogen, infrastruktur LNG, LNG Trading, fasilitas storage gas bumi bawah tanah, pengembangan SDM, dan potensial bisnis lainnya.
"Kerja sama ini akan memperkuat hubungan bilateral Indonesia dan Turki, terutama dalam diversifikasi penyaluran energi. Indonesia dan Turkiye dapat menjadi market energi yang esensial bagi keberlanjutan trading energi bilateral khususnya gas bumi. Untuk mendukung kerjasama, PGN dan BOTAS terus berkoordinasi perihal kesiapan infrastruktur seperti FSRU dan terminal LNG," ujar Haryo dalam keterangannya, Senin (14/11/2022).
Menurut Haryo, diversifikasi rute dan sumber pasokan gas bumi penting untuk kepastian suplai gas bumi maupun LNG. Oleh karena itu, penyaluran gas bumi maupun LNG untuk Turki nantinya juga berasal dari sumber lain, tidak hanya dari Indonesia.
"Bisnis utama PAG adalah LNG receiving terminal, regasifikasi dan LNG Hub. Lokasi strategis di dekat Selat Malaka dengan potensi hampir 100 ribu kapal berlayar melintas, sehingga menjadi modal penting PAG sebagai pusat LNG Hub kelas dunia. Pengoperasiannya didukung sepenuhnya oleh pemerintah melalui penunjukan PAG sebagai Pengelola Pusat Logistik Berikat LNG satu-satunya di Indonesia," jelas Haryo.
Saat ini yang sudah beroperasi adalah Arun LNG Hub yang dikelola oleh PT Perta Arun Gas (PAG) selaku afiliasi Subholding Gas.
Lokasi Arun yang strategis menjadikannya sebagai pusat LNG trading Asia dan destinasi LNG Hub Global seperti China, Australia, Angola, Mesir, dan Amerika Serikat.
"Harapan kami sangat besar agar kerjasama dengan BOTAS berlanjut sampai tahap eksekusi komersial. PGN tentunya akan mendapatkan benefit untuk semakin melebarkan bisnis ke kancah internasional. Di sisi lain, Turkiye dapat terbantu dalam hal pemenuhan energi gas bumi di kota-kota besar dan pusat-pusat industri sebagai konsumen gas bumi dalam jumlah besar," pungkas dia.
Baca Juga: Mobil Kijang Toyota Seruduk Kaca Plaza ATM Perusahaan Badak LNG
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
Terkini
-
Bahlil Sebut Lifting Minyak 2025 Penuhi Target: 605 Ribu Barel per Hari
-
Cara Aktivasi Coretax Lebih Awal, Cegah Error saat Lapor SPT 2025
-
Akhir Tahun, OJK Laporkan Dana Kapitalisasi Pasar Tembus Rp15.810 Triliun
-
5 Alasan Mengapa Harga Emas Cenderung Naik Terus Setiap Tahun
-
Harga Perak Cetak Rekor 2025, Bagaimana 2026?
-
Emas Antam Stagnan Jelang Tahun Baru, Harganya Masih Rp 2.501.000 per Gram
-
Harga Emas Antam Catat Rekor Penurunan Terburuk Pada Akhir Tahun 2025
-
Dapat Obat Kuat BI, Rupiah Makin Perkasa Lawan Dolar AS ke Level Rp16.739
-
Penumpang KRL Dilarang Bawa Petasan dan Kembang Api
-
Operasional KRL Diperpanjang Hingga Jam 1 Pagi di Malam Tahun Baru, Intip Jadwalnya