Suara.com - FTX yang resmi mengajukan bangkrut kini kembali bersiap dengan masalah yang lebih besar usai menjadi korban peretasan yang membuat bursa kripto tersebut kehilangan aset 228.523 Ethereum (ETH) yang memiliki nilai sekitar US$268.057.479 (sekitar Rp4,2 triliun).
Hingga kini, dipastikan belum ada perkembangan berarti dan masih dilakukan penelusuran agar aset tersebut bisa kembali.
Cointelegraph melaporkan, Chainalaysis membantah bahwa aset tersebut sebenarnya tidak dicuri melainkan dikirimkan kepada Sekuritas Bahama.
"Laporan bahwa dana yang dicuri dari FTX sebenarnya dikirim ke Komisi Sekuritas Bahama tidak benar. Beberapa dana dicuri, dan dana lainnya dikirim ke regulator," tulis keterangan resmi mereka.
Hingga kini, FTX masih berada dalam pengawasan ihak berwajib dan saat ini diupayakan pembekuan aset guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Hal ini menjadi salah satu cara yang dapat dilakukan mengingat hingga saat ini, telah diketahui bahwa ada sekitar 31.000 ETH telah dikonversi menjadi mata uang kripto yang terdesentralisasi atau menjadi BTC untuk mengacaukan pelacakan dalam investigasi yang dilakukan.
Para pelaku kejahatan, dikutip via Warta Ekonomi, juga telah mengirim crosschain koin ke dompet mainnet BTC menggunakan Protokol Ren dengan jumlah akhir yang diterima sebanyak 2444,55 BTC.
Berita Terkait
-
Investor dan Trader Indonesia Bisa 'Penyelamat' Kripto dari Kehancuran
-
Bangkrut, Bursa Kripto FTX Ngutang Rp 48 Triliun ke Kreditur
-
Investor Kripto Peter Schiff Prediksi Bitcoin Bakal Punah hingga nilai harga Nol
-
Riset: Aset Kripto Senilai Rp2 Triliun Lenyap, Investor Indonesia Justru Kian Optimis
-
Peter Schiff: Nilai Bitcoin Jadi Nol, Kripto Akan Punah
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
OJK Akui Mayoritas Bank Revisi Target Jadi Lebih Konservatif, Ekonomi Belum Menentu?
-
Pertamina Berhasil Reduksi 1 Juta Ton Emisi Karbon, Disebut Sebagai Pelopor Industri Hijau
-
Pemerintah Dorong Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan Bagi Pengusaha UMKM, Dukung UMKM Naik Kelas
-
Rp11 Miliar untuk Mimpi Anak Morosi: Sekolah Baru, Harapan Baru
-
Dulu Joao Mota Ngeluh, Ternyata Kini Agrinas Pangan Nusantara Sudah Punya Anggaran
-
Kekhawatiran Buruh Banyak PHK Jika Menkeu Purbaya Putuskan Kenaikan Cukai
-
Investor Mulai Percaya Kebijakan Menkeu Purbaya, IHSG Meroket
-
Resmi! DPR Setuju Anggaran Kemenag 2026 Naik Jadi Rp8,8 Triliun
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
Atasi Masalah Sampah di Bali, BRI Peduli Gelar Pelatihan Olah Pupuk Kompos Bermutu