Suara.com - PT Bank INA Perdana Tbk (BINA) secara resmi telah ditunjuk oleh Pemerintah sebagai salah satu bank penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) tahun 2022. Sasaran yang dituju adalah 700 petani singkong yang berada dibawah naungan kelompok petani di Sukabumi, Jawa Barat, di kuartal 4 2022 ini.
Skema pembiayaan kepada para petani dilakukan dengan model bayar saat panen tiba. Di sisi lain, Perseroan sudah melakukan mitigasi risiko yang cukup ketat atas “probability of default” dari program yang sedang dijalankan.
Chief Commercial Banking Officer PT Bank INA Perdana Tbk Luianto Sudarmana menjelaskan bahwa, tujuan Perseroan membuat program pemberian fasilitas kredit mikro lending ini kepada para petani adalah untuk membantu roda bisnis yang mereka jalankan.
Apalagi selama pandemi covid-19 kemarin para petani tersebut mengalami tantangan cukup berat dari sisi pendanaan, namun para petani ini dapat mengatasi tantangan ini dan memasok barang – barangnya kepada mitra Perseroan.
“Para petani di Sukabumi, terutama petani Singkong telah memasok barangnya sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Maka dari itu, kami berikan bantuan kredit usaha untuk mereka,” Ucap Luianto Sudarmana dalam keterangan persnya di Jakarta, Senin (21/11/2022).
Ia juga menambahkan, program yang dibuat kali ini untuk memenuhi rasio pembiayaan inklusi macroprudensial (RPIM) sesuai arahan dari Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan.
“Kami harus memenuhi rasio pembiayaan inklusi macroprudensial yang ditetapkan oleh Regulator,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Divisi Mikro Banking PT Bank INA, Novianto Harry Kristono, menjelaskan bahwa selain untuk pemenuhan RPIM, pemberian fasilitas mikro lending tersebut merupakan salah satu upaya memutus ketergantungan terhadap pendanaan dengan bunga tinggi yang ada di wilayah tersebut yang telah berjalan cukup lama.
“Non Bank Lender di sana menetapkan bunga cukup tinggi, sedangkan BINA melalui kredit program tersebut hanya membebankan bunga 6 persen persen per tahun. Hal ini yang mau kita lakukan, yaitu mengurangi ketergantungan masyarakat kecil dalam mendapatkan pendanaan dengan bunga tinggi," katanya.
Baca Juga: Penyaluran KUR Pertanian Capai Rp 90,8 Triliun di Sepanjang 2022
Hingga saat ini, realisasi pemberian fasilitas mikro lending BINA sudah mencapai 221 debitur. Perseroan pun optimistis program ini bisa berjalan dengan baik, walaupun ada beberapa tantangan yang dihadapi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Hingga September BP Batam Sedot Investasi Rp54,7 Triliun
-
Bank Mandiri Klaim Sudah Salurkan Rp40,7 T Dana Menkeu Purbaya
-
Siap Perang Lawan Mafia Impor Pakaian Ilegal, Menkeu Purbaya: Saya Rugi Kalau Musnahin Doang!
-
Bahlil Minta Pemda Hingga BUMD Beri Pendampingan Pelaku Usaha Sumur Rakyat
-
Alasan IHSG Rontok Hampir 2 Persen pada Perdagangan Hari Ini
-
Tingkatkan Kompetensi SDM Muda, Brantas Abipraya & Kemnaker Jaring 32 Lulusan Terbaik se-Indonesia
-
Bank Mandiri Raih Laba Bersih Rp 37,7 Triliun Hingga Kuartal III-2025
-
5 Opsi Leasing untuk Cicilan Mobil Baru dan Bekas, Bunga Rendah
-
LPKR Manfaatkan Momentum Tumbuhnya Sektor Properti untuk Cari Pundi-pundi Cuan
-
Intip Strategi PIS Kembangkan SDM di Sektor Migas dan Perkapalan