Suara.com - Sebagai salah satu penopang ekonomi Indonesia, UMKM bertumbuh secara progresif dan mencapai lebih dari 65 juta per tahun 2021. Di saat yang bersamaan, pemerintah turut mendukung akses pendanaan UMKM dengan meminta perbankan untuk menambah kredit UMKM minimal 30 persen di tahun 2024. Namun, dari alokasi 4,4 juta fasilitas pendanaan untuk UMKM, hanya 3,7 juta jumlah debitur UMKM yang menikmati pendanaan tersebut.
Situasi ini menjadi topik pembicaraan webinar talkshow Kini Paham Kredit #4 dengan judul “Memenangi Persaingan Bisnis UMKM & Kemudahan Akses Pendanaan” yang diselenggarakan oleh IdScore beberapa waktu lalu.
Wahyu Trenggono, Direktur Komersial IdScore, menjelaskan bahwa fasilitas pendanaan tersebut diharapkan dapat memudahkan UMKM untuk memenuhi kebutuhan modal demi memperluas skala bisnis mereka.
“Sebelum pengajuan pinjaman, penting untuk pelaku usaha menjaga reputasi keuangannya, karena ini jadi salah satu tolak ukur lembaga keuangan memberikan kredit,” katanya.
Wahyu menambahkan, 5C (Character, Capacity, Capital, Condition, dan Collateral) yang biasa digunakan dalam proses analisis kredit oleh lembaga jasa keuangan menjadi pertimbangan saat memberikan KUR.
Credit score dapat memperlihatkan karakter atau kepribadian calon debitur dalam menyelesaikan pembayaran cicilan. Umumnya angka ini berkisar antara 250 hingga 900. Semakin tinggi score, semakin rendah risiko kreditnya.
Untuk itu, IdScore mengembangkan produk IdSME Score, di mana fasilitator pendanaan dapat mengecek kelayakan UMKM sebelum akhirnya diberikan pinjaman. IdSME Score merupakan credit score spesifik UMKM yang disusun menggunakan basis data kredit historis pelaku UMKM.
“IdSME Score memberi kemudahan lembaga keuangan dalam menilai credit score, profil risiko, kemungkinan gagal bayar, dan riwayat kredit UMKM dalam proses analisis.
Nilamsari, Founder & Business Development Director PT Sari Kreasi Boga Tbk dan NS Consulting, menceritakan pengalamannya dalam merintis usaha dari gerobakan hingga kini sudah IPO.
Berawal dari berjualan produk kebab dengan gerobak kecil di Kota Surabaya, lalu mencoba peruntungan dengan membuka franchise sampai ke mancanegara. Nilam menilai, dalam proses mengembangkan sebuah usaha, salah satu faktor yang paling penting adalah menjaga cashflow.
“Cashflow itu bagaikan nyawa dari sebuah usaha. Supaya tidak engap-engapan, cashflow perlu dijaga sebaik mungkin agar lancar dan bisnis bisa berjalan lebih efektif. Setiap skala bisnis kecil, menengah maupun besar, masing-masing juga membutuhkan dana yang sesuai. Semakin besar usaha yang dikelola, semakin besar pula pengeluaran yang dibutuhkan. Oleh karena itu, sejak awal saya jaga credit score pribadi maupun badan usaha agar saat ingin mengajukan pinjaman, tidak perlu kuatir,” jelas Nilam.
Nilamsari menambahkan bahwa dulu tidak semudah sekarang untuk bisa mengakses credit score dan riwayat kredit.
“Dengan fasilitas pendanaan yang diperluas, ditambah kita bisa mengecek reputasi keuangan sebelum mengajukan kredit, hal ini harusnya bisa jadi peluang untuk kita para pelaku usaha mengembangkan bisnis dengan strategi yang matang,” katanya.
Pengecekan laporan kredit skor dan riwayat kredit pelaku UMKM dapat diakses melalui www.myidscore.id, dan hasilnya bisa didapat dalam waktu singkat, berupa laporan kredit skor, riwayat kredit, profil risiko, kemungkinan gagal bayar, serta informasi relevan lainnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
Terkini
-
Produksi Minyak Naik, Bahlil Sebut Ada Pihak Terusik
-
Bea Cukai Berbenah Usai Diancam Purbaya: Pecat 27 Pegawai, Sanksi 33 Orang
-
BRI Peduli Salurkan Ambulance Gratis untuk Dioperasikan Polisi di Serang
-
Alasan ASN Wajib Laporkan Aktivitas Kerja Harian via E-Kinerja BKN
-
Hindari Kepadatan Lalu Lintas, KAI Tambah Akses Naik-Turun di Jatinegara dan Lempuyangan
-
Investor Pasar Modal Banyak di Dominasi Umur 30-40 Tahun, Gajinya Ada yang Rp100 Juta
-
Pakar Ungkap Dampak Jika Insentif Mobil Listrik Dicabut
-
Jelang Tahun Baru, Harga Bawang Merah Anjlok Lebih dari 5 Persen
-
Batas Aktivasi Coretax DJP untuk Lapor Pajak, Benarkah Hanya 31 Desember 2025?
-
Bahlil Sebut Lifting Minyak 2025 Penuhi Target: 605 Ribu Barel per Hari