Suara.com - Pertamina Corporate University (PCU) sukses menyelenggarakan HSSE Training & Certification Week (HTCW) 2022, pelatihan dan sertifikasi bidang HSSE terbesar dan pertama yang melibatkan lebih dari 580 peserta sekaligus dalam satu agenda. Salah satu tujuan utama HTCW 2022 adalah mengejar pemerataan kompetensi melalui pelatihan dan sertifikasi HSSE seluruh pekerja di lingkungan Grup Pertamina.
Jamaludin, HSE Support Marketing Office Regional (MOR) 5 Surabaya yang mengikuti pelatihan working at high, mengungkapkan bekerja di ketinggian membutuhkan skill khusus yang memang harus dipelajari dan dilatih. Salah satu hal yang jadi fokus adalah teknik tali- temali.
"Lalu pengamatan ekstra karena menyangkut nyawa orang, ternyata kerja aman ada kiat ada prosedur jangan hanya mengejar proyek tapi keselamatan," kata Jamaludin, di HSE TC Sungai Gerong, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.
Keselamatan kerja jadi prioritas dalam pelatihan. Seperti dalam pelatihan gas tester, banyak pengetahuan dasar serta membutuhkan peralatan khusus dalam mengamankan ruangan agar terbebas dari gas berbahaya.
"Kami memastikan di area tersebut aman dari gas berbahaya misalnya kalau ada welding atau pengelasn. Masuk ke ruang terbatas atau tertutup seperti di dalam tangki. Kami harus tahu cara menggunakan alat gas detektor," ujar Andi Nurokman, Junior Operator 1 Refinery Unit VI Balongan, Indramayu.
HTCW yang baru pertama kali digelar menjadi pengalaman berharga bagi para peserta. Menurut mereka, metode pelatihan yang baru dengan menggabungkan teori dan praktik sekaligus diikuti dengan challenge atau skenario langsung yang disatukan dalam satu agenda merupakan pengalaman baru dalam pelatiham HSSE yang tidak didapat di tempat lain.
A Sahid Akbar, Operator HSE Terminal LPG Tanjung Sekong, Banten yang ikut dalam pelatihan Fireman level 1, menyambut positif HTCW 2022. Event ini bisa menjaring banyak peserta sekaligus tanpa mengurangi kualitas dari pelatihan sehingga bagus untuk pembelajaran. Mereka diperkenalkan pada pengenalan pemadaman, pemakaian alat-alat pemadam, APAR, fire blanket, cara penempatan klasifikasi kebakaran seperti SCBA (Self Contained Breathing Apparatus) cara pasang penggunaan, dan berapa lama bernapas.
“Bagus untuk kawan-kawan, terutama fireman, mendalami lagi ilmu pemadaman kita lihat cuma pegang alat itu butuh tenaga, tidak gampang. Dalam waktu dau jam misalnya, mudah-an acara ini akan terus ada setiap tahunnya," jelas Sahid.
Ada tujuh program pelatihan yang dilakukan yakni Fireman Level I, Fireman Level II, Incident Command System, First Aid Level 2, Gas Tester, confined space dan working at high.
Baca Juga: Targetkan Volume Niaga Gas Bumi, Begini Strategi PGN
Selain pelatihan, PCU melakukan pendekatan terbaru dalam menggelar pelatihan dan sertifikasi yakni juga turut menggelar berbagai challenge agar apa yang sudah dipelajari bisa langsung dipraktikan. Ada beberapa challange yang disiapkan diantaranya Manifold Fire Fighting, Fire Combat, OSC Simulation, Basic Life Support, Mechanical Advantage, Gas Detector Utilization, Confined Space Rescue.
Andriyansyah, Senior Instructure HSE TC Sungai Gerong, mengungkapkan HTCW memang jadi salah satu solusi untuk mengejar ketinggalan matriks kompetensi. Tingkat pemahaman peserta dari pengalaman jadi salah satu dasar efektiftas sehingga sertifikat yang diperoleh benar-benar sesuai kemamuan. “Ini bagus dari sisi persiapan, pasti kita kemas lebih baik ada yang kurang,” katanya.
Riduan Ofstevenly Simamora, HSE TC Sungai Gerong Instructure, juga mengakui inovasi untuk menggenjot komptensi HSSE para pekerja melalui HTCW harus disambut baik dengan optimasi pelatihan.
“Dengan jumlah banyak ini bagus sekali namun tetap masih ada pekerjaan untuk perbaiki agar lebih maksimal misalnya persiapan teknis, tenaga ahli (instruktur)
Sementara itu, Bambang Vio Gigantia, PIC pelatihan First Aider level 2, mengungkapkan hampir seluruh materi dalam pelatihan adalah sebagai upaya pencegahan kondisi fatal dalam suatu potensi insiden yang ada di tempat kerja. “Jadi preventif pencegahan tapi paling tidak sertifikasi memberikan titik awal mereka untuk bisa bersiap kapan saja terjadi walaupun semua orang dihdapkan kondisi belum tentu siap titik awal pemenuhan,” jelas Bambang.
Inovasi
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Bukan Sekadar Bantuan, Pemberdayaan Ultra Mikro Jadi Langkah Nyata Entaskan Kemiskinan
-
BEI Rilis Liquidity Provider Saham, Phintraco Sekuritas Jadi AB yang Pertama Dapat Lisensi
-
Ekonomi RI Melambat, Apindo Ingatkan Pemerintah Genjot Belanja dan Daya Beli
-
Pakar: Peningkatan Lifting Minyak Harus Dibarengi Pengembangan Energi Terbarukan
-
Pertamina Tunjuk Muhammad Baron Jadi Juru Bicara
-
Dua Platform E-commerce Raksasa Catat Lonjakan Transaksi di Indonesia Timur, Begini Datanya
-
KB Bank Catat Laba Bersih Rp265 Miliar di Kuartal III 2025, Optimistis Kredit Tumbuh 15 Persen
-
Ekspor Batu Bara RI Diproyeksi Turun, ESDM: Bukan Nggak Laku!
-
IHSG Berhasil Rebound Hari Ini, Penyebabnya Saham-saham Teknologi dan Finansial
-
Pengusaha Muda BRILiaN 2025: Langkah BRI Majukan UMKM Daerah