-
IHSG bangkit 0,93 persen, ditutup menguat di level 8.318.
-
Kenaikan ditopang sektor Basic Material, Teknologi, dan juga Keuangan.
-
Penguatan terjadi meski Asia melemah di tengah kekhawatiran bubble saham AI.
Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya bangkit di akhir sesi perdagangan Rabu, 5 November 2025. IHSG naik 76,61 poin atau 0,93 persen ke level 8.318
Berdasarkan data Phillip Sekuritas Indonesia, IHSG naik 76,61 poin atau 0,93 persen ke level 8.318,526.
Dari sisi perdagangan, total nilai transaksi IHSG tercatat sebesar Rp 18,51 triliun dengan volume 35,26 miliar saham.
Sebanyak 284 saham menguat, 357 melemah, dan sisanya stagnan. Kapitalisasi pasar tercatat mencapai Rp 15.157 triliun.
Adapun tiga sektor yang menopang penguatan IHSG antara lain, Basic Material 16,857 poin, Technology 11,797 poin, Financial 7,821 poin.
Dikutip dari riset Phillip Sekuritas Indonesia, kenaikan ini terjadi meski bursa kawasan Asia terpantau melemah, dipimpin oleh indeks KOSPI yang anjlok 2,85 persen dan Nikkei 225 yang turun 2,50 persen.
Tekanan di pasar Asia dipicu oleh aksi jual besar-besaran pada saham-saham teknologi terkait kecerdasan buatan (AI), seiring meningkatnya kekhawatiran investor terhadap potensi gelembung harga saham di sektor tersebut.
Phillip Sekuritas dalam laporannya menjelaskan, investor mulai cemas karena valuasi saham-saham AI dinilai sudah terlalu tinggi.
"Sektor Teknologi selama ini menjadi pendorong tren kenaikan pasar saham tahun ini, dengan nilai kapitalisasi besar dari perusahaan seperti Nvidia dan Microsoft yang berpengaruh signifikan terhadap arah pasar," tulis Phillip Sekuritas Indonesia.
Baca Juga: IHSG Masih Anjlok di Awal Sesi Rabu, Diproyeksi Bergerak Turun
Sementara dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tumbuh 5,04 persen year-on-year (YoY) pada kuartal III-2025, sedikit melambat dibandingkan 5,12 persen pada kuartal sebelumnya.
Perlambatan ini disebabkan oleh melemahnya konsumsi rumah tangga dan investasi, meski pertumbuhan ekonomi tetap ditopang oleh kenaikan signifikan belanja pemerintah.
Untuk jajaran saham yang mencatat kenaikan tertinggi (top gainers) antara lain COIN yang melonjak 24,7 persen ke Rp 3.130, TINS naik 19,67 persen ke Rp 2.920, dan CMRY yang menguat 8,6 persen ke Rp 6.000.
Sementara di sisi lain, saham DSSA turun 4,13 persen ke Rp 88.200, GGRM melemah 3,12 persen ke Rp 17.100, dan RONY terkoreksi 7,65 persen ke Rp 3.380.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Perubahan Komisaris Bank Mandiri Dinilai Strategis Dukung Ekspansi Bisnis
-
Harga Emas Hari Ini Naik Lagi, UBS dan Galeri24 di Pegadaian Makin Mengkilap
-
Grab Tawarkan Jaminan Tepat Waktu Kejar Pesawat dan Kompensasi Jutaan Rupiah
-
Kuota Mudik Gratis Nataru Masih Banyak, Cek Syarat dan Rutenya di Sini
-
Asuransi Simas Jiwa Terapkan ESG Lewat Rehabilitasi Mangrove
-
Baru Terjual 54 Persen, Kuota Diskon Tarif Kereta Api Nataru Masih Tersedia Banyak
-
Kemnaker Waspadai Regulasi Ketat IHT, Risiko PHK Intai Jutaan Pekerja Padat Karya
-
Tahapan Pengajuan KPR 2026, Kapan Sertifikat Rumah Diserahkan?
-
Harga Emas Antam Naik Konsisten Selama Sepekan, Level Dekati 2,5 Jutaan
-
Inilah PT Tambang Mas Sangihe yang Ditolak Helmud Hontong Sebelum Meninggal Dunia