Suara.com - Dukung peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui pendidikan, Unit Pengumpul Zakat PT Pupuk Kalimantan Timur (UPZ Pupuk Kaltim) kembali menyalurkan Program Beasiswa Cendekia bagi 273 mahasiswa berprestasi dari keluarga kurang mampu di Kota Bontang.
Beasiswa diserahkan secara simbolis oleh Ketua UPZ Pupuk Kaltim Nur Sahid, kepada perwakilan peserta penerima manfaat.
Penyerahan Beasiswa Cendekia turut dihadiri Direktur Keuangan dan Umum Pupuk Kaltim Qomaruzzaman yang juga sebagai penasehat UPZ Pupuk Kaltim, Direktur Bidang Pengumpulan Baznas RI Faisal Qosim, Wali Kota Bontang melalui Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, serta stakeholder terkait lainnya.
Diungkapkan Nur Sahid, Beasiswa Cendekia merupakan wujud pendayagunaan zakat melalui peningkatan kompetensi dan keterampilan masyarakat, yang sejalan dengan Peraturan Baznas RI Nomor 3 Tahun 2018 tentang Pendistribusian dan Pendayagunaan Zakat.
Seluruh penerima Program Beasiswa Cendekia periode ini merupakan warga Bontang yang tersebar di 15 kelurahan, dengan total manfaat senilai Rp 1,2 Miliar.
Para penerima merupakan mahasiswa aktif yang kini tengah menempuh perkuliahan di 46 perguruan tinggi negeri dan swasta Indonesia. Seluruhnya telah melalui proses verifikasi berupa tes dan survei menggunakan tools Had Kifayah sesuai rekomendasi Baznas RI, serta mekanisme syarat sesuai prinsip '3A' yakni Aman Syar'i, Aman Regulasi dan Aman NKRI.
"Penyaluran beasiswa pun terbagi dalam empat kategori penerima, masing-masing beasiswa Stimulan Belajar bagi 217 mahasiswa, kategori Tugas Akhir untuk 32 mahasiswa, kategori Hafidz Qur'an 18 mahasiswa dan kategori Prestasi Juara 5 mahasiswa," ujar Nur Sahid.
Beasiswa Cendekia merupakan salah satu program unggulan UPZ Pupuk Kaltim dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan dan sumber daya manusia di Kota Bontang, yang sejalan dengan lima pedoman Baznas RI meliputi pendidikan, ekonomi, kesehatan, kemanusiaan serta dakwah & advokasi.
Sejak awal 2020, UPZ Pupuk Kaltim telah menyalurkan zakat bagi 813 mahasiswa untuk jenjang Diploma 3 dan Strata 1 dengan total nilai penyaluran Rp 2,78 miliar lebih. Besaran beasiswa pun beragam, berdasarkan komponen penilaian yang disyaratkan sesuai kategori bagi calon penerima.
Baca Juga: Komitmen Terhadap Masyarakat dan Lingkungan, Pupuk Kaltim Borong Penghargaan ISDA 2022
Setiap tahun program ini mendapat antusias tinggi di masyarakat, dibuktikan banyaknya jumlah pendaftar yang kali ini mencapai 361 orang. Seluruhnya melalui tahapan seleksi dan verifikasi, hingga 273 mahasiwa dinyatakan lolos sesuai kriteria.
"Para penerima beasiswa UPZ Pupuk Kaltim merupakan mahasiswa yang belum pernah atau tidak terakomodasi pada program beasiswa Pemerintah. Sehingga penyaluran dipastikan tepat sasaran sesuai manfaat, dengan serangkaian seleksi dan verifikasi langsung di lapangan," tambah Nur Sahid.
Direktur Keuangan dan Umum Pupuk Kaltim Qomaruzzaman, mengungkapkan beasiswa cendekia merupakan salah satu upaya peningkatan kualitas hidup mustahik melalui pendidikan, agar mampu bersaing dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan keterampilan.
Sehingga ke depan, para penerima beasiswa memiliki kesempatan kerja lebih luas dari keahlian yang dimiliki serta mampu menjadi muzakki untuk turut memberi manfaat bagi masyarakat.
Beasiswa ini bersumber dari dana zakat karyawan Pupuk Kaltim yang setiap bulan terkumpul melalui UPZ, dengan tujuan manfaat sesuai kategori 8 asnaf penerima zakat. Salah satunya berupa bantuan pendidikan, agar mahasiswa penerima bisa menjalankan serta menyelesaikan masa studi untuk meraih sukses di masa datang.
“Dengan mencetak generasi berilmu yang terampil, sasaran penyaluran zakat UPZ Pupuk Kaltim diharap mampu memberi dampak serta nilai manfaat yang optimal bagi masyarakat,” kata Qomaruzzaman.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025
-
Bolehkah JHT diklaim Segera Setelah Resign? Di Atas 15 Juta, Ada Aturan Khusus
-
Kereta Gantung Rinjani: Proyek 'Rp6,7 Triliun', Investor China Ternyata Tidak Terdaftar
-
Impor Teksil Ilegal Lebih Berbahaya dari Thrifting
-
Kilang Balikpapan Diresmikan 17 Desember, Bahlil Janji Swasembada Energi di 2026