Suara.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengakui, pergerakan dinamis ekonomi global menciptakan tantangan besar bagi para pembuat kebijakan.
Kondisi ini akan berujung pada pertumbuhan ekonomi yang memburuk disebabkan oleh tingginya inflasi dan respon dari sisi moneter.
“International Monetary Fund (IMF) memproyeksikan situasi ekonomi global akan melambat. Pertumbuhan secara global akan menurun dari 6% pada tahun 2021 menjadi hanya 3,2% pada tahun 2022, dan berkurang lagi menjadi 2,7% pada tahun 2023,” ungkap Menkeu dalam Inaugural ASEAN+3 Economic Cooperation and Financial Stability Forum yang diselenggarakan secara daring, Jumat (2/12/2022) lalu.
Ia melanjutkan, prospek ekonomi global yang di revisi ke bawah ini memberikan risiko nyata yang kini dihadapi oleh mayoritas negara, termasuk wilayah ASEAN. Berbagai faktor yang memicu kondisi tersebut seperti perang di Ukraina yang menimbulkan peningkatan risiko berupa krisis pangan, energi, dan pupuk.
Bahkan, kondisi ini menciptakan inflasi yang meningkat dan terburuk dalam 40 tahun di banyak negara maju. Kemudian, situasi ini ditanggapi dengan pengetatan kebijakan moneter dan peningkatan suku bunga oleh negara maju yang menyebabkan tingginya arus modal keluar dan melemahnya mata uang di banyak negara berkembang.
“Tantangan utama jangka pendek bagi banyak negara adalah bagaimana kita harus mengatasi inflasi tanpa melemahkan ekonomi, bagaimana kita mengatasi tekanan harga khususnya pangan dan energi tanpa melemahkan kinerja perekonomian,” tandas Menkeu.
Di tengah guncangan ekonomi global, nyatanya beberapa negara Asia seperti Filipina, Thailand, Malaysia, Vietnam, dan Indonesia mengalami tren pertumbuhan yang meningkat pada kuartal pertama hingga kuartal ketiga di tahun 2022.
“Indonesia, misalnya, kita dapat mempertahankan tingkat pertumbuhan diatas 5% selama empat kuartal berturut-turut dengan triwulan III tahun 2022 dimana pemulihan ekonomi sebesar 5,7%,” jelas Menkeu.
Untuk menjaga pemulihan ini, Menkeu mengatakan pondasi negara Asia Pasifik harus diperkuat. Penguatan dengan memperhatikan tantangan global tahun 2023 yaitu kemungkinan resesi yang lebih tinggi di banyak negara maju dan juga masih melanjutkan inflasi yang diikuti tingkat suku bunga yang tinggi.
Baca Juga: Puan Maharani Dorong KADIN Perkuat UMKM Agar Usaha Lokal Jadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri
“Kebijakan yang terkalibrasi dengan baik, terencana dengan baik, dan dikomunikasikan dengan baik sangat penting karena kita berurusan dengan semua pelaku ekonomi dan pasar yang bisa sangat tidak stabil. Kita juga perlu secara efektif menggunakan semua alat yang tersedia untuk mencegah kegagalan pertumbuhan ekonomi. Pemulihan ekonomi global pasti terancam dan kita membutuhkan semua untuk membangun kolaborasi yang kuat di antara para pemangku kepentingan,” pungkas Menkeu
Berita Terkait
-
Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah Terbentuk, Berikut Nama-nama Direktur dan Kepala Divisi
-
Wapres Ma'ruf Amin ajak pondok pesantren Kontribusi gerakkan ekonomi umat
-
Tolak UMK 2023 Naik 10 Persen, Pengusaha Ancam Hengkang Dari Karawang
-
Makassar Je'ne Tallasa: Air Hujan Disulap jadi Air Minum untuk Masyarakat Tallo
-
Puan Maharani Dorong KADIN Perkuat UMKM Agar Usaha Lokal Jadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
PLN Jamin Ketersediaan SPKLU demi Kenyamanan Pengguna Kendaraan Listrik Sepanjang Nataru
-
Kapitalisasi DRX Token Tembus Rp2,4 Triliun, Proyek Kripto Lokal Siap Go Global
-
Saham Emiten Keluarga Bakrie Mulai Bangkit dari Kubur
-
Eks Tim Mawar Untung Budiharto Kini Bos Baru Antam
-
Sempat Rusak Karena Banjir, Jasa Marga Jamin Tol Trans Sumatera Tetap Beroperasi
-
Banyak Materai Palsu di E-Commerce, Pos Indonesia Lakukah Hal Ini
-
Mendag Dorong Pembentukan Indonesia Belarus Business Council
-
Tekanan Jual Dorong IHSG Merosot ke Level 8.649 Hari Ini
-
Bank Mega Syariah Luncurkan Program untuk Tingkatkan Frekuensi Transaksi
-
Pertemuan Tertutup, Prabowo dan Dasco Susun Strategi Amankan Ekonomi 2025 dan Pulihkan Sumatera